
Pengalamanku sebagai guru yang juga orang tua murid yang dulu anaknya pertama kali PG sangat membuat aku menyesal. Menyesal karena dahulu tidak bisa mengantar, menunggui momen momen berharga anak karena aku sebagai guru juga harus melaksanakan tugasku disekolah pada tahun ajaran baru. Masih kuingat saat itu anakku Aqiela Abimanyu diantar sekolah oleh ayahnya, tidak ditunggui karena ayahnya juga harus ngantor. Alhasil anakku menangis tersedu sedu karena merasa asing ditempat baru yang belum mengenal teman temannya dan guru guru barunya. Mungkin saat itu anakku merasa bahwa "Mama tega banget ninggalin aku sendirian",kata kata itu memang tidak terucap dari bibirnya saat ia menangis, dia hanya ingin pulang.
Saat setelah anakku berusia 2 tahun kami memang tidak memakai asisten rumah tangga, karena kami berfikir kami (aku dan suami) bersepakat untuk berbagi tugas rumah tangga. Alhamdulillah suamiku termasuk suami yang tidak malu melakoni tugas rumah tangga yang kebanyakan orang menganggap bahwa itu tugas perempuan. Suamiku memilih yangbertugas cuci baju (pakai mesin cuci sih sebenarnya, tapi beliau yang bertanggung jawab sampai cucian itu kering, termasuk menjemur baju) setelah baju kering, barulah aku yang bertanggung jawab untuk menyetrika. Suami bertugas membersihkan halaman dan kebun, aku yang bertugas membersihkan dalam rumah, jika aku memasak, suami yang biasanya mencucikan perabotan setelah memasak dan kadang kala membantuku menggiling bumbu atau memarut kelapa (kegiatan memarut kelapa adalah kegiatan dapur yang paling tidak aku sukai, maka dari itu suamiku yang menghandle wkwkwkw...) kalau tidak ada suami ya dengan terpaksa pakai blender hehehehe... dan jika akutidak bisa hadir atau datang diacara acara sekolah anakku yang jatuh pada hari dan jam kerja maka suamiku yang datang kesekolah. Termasuk saat hari pertama anakku masuk Play Group.
Sepulang kerja aku diberitahu ibu mertuaku bahwa tadi Abimanyu diantar pulang oleh bapak guru di Play Group karena menangis disekolah dan ingin pulang. DEG!!...aku sebagai ibu langsung tanggap, bisa membayangkan bagaimana rasanya ditingal sendiri ditempat yang asing tanpa tau siapapun. Maka sebagai ibu yang menyayangi anakku dan untuk menebus rasa bersalahku maka pada hari kedua aku yang saat itu free mengajar karena hari MGMP memutuskan untuk mengantar anakku sekolah, menungguinya bermain dan mengajaknya berkenalan dengan teman teman barunya. Aku mendampinginya seharian, dan dia mulai beradaptasi dengan lingkungan barunya, beradaptasi dengan teman teman barunya sehingga pada hari ketiga sekolah dan seterusnya dia sudah ceria, pulang sekolahpun sudah bisa bercerita tentang kegiatan kegiatan sekolahnya. Itu artinya anakku sudah bisa menyesuaikan diri dengan sekolah barunya.
Sebagai ibu yang pernah punya pengalaman 'kurang menyenangkan' anak rewel pada hari pertama sekolah, berikut ini aku ingin berbagi tips yang barangkali berguna untuk teman teman para ayah dan bunda yang anaknya baru pertamakali sekolah:
1. Temukan Teman Lama
Pada waktu di sekolah baru, gunakanlah hari pertama untuk mencari teman lama, hal ini berguna agar tidak merasa canggung ketika memasuki sekolah baru, selain itu, bukan berarti tidak boleh berkenalan dengan teman baru, tapi mungkin akan merasa lebih nyaman apabila ada orang yang sebelumnya di kenal
2. Berkenalanlah
Berkenalan adalah salah satu tips masuk sekolah baru, Jangan ragu untuk berkenalan dengan teman-teman baru yang seangkatan. kadangkala ada beberapa orang pasti merasa canggung ketika berkenalan, Hal ini berguna untuk menghilangkan rasa merasa sendiri di sekolah tersebut. Sehingga usahakanlah agar membaur dengan temen-temen yang lain.
3. Kenali Tradisi sekolah
Tips ke tiga tips masuk sekolah baru adalah, kenali tradisi sekolah, hal ini dapat mengurangi rasa canggung ketika masuk sekolah baru, misal, tradisi yang dilakukan sekolah adalah Masa Orientasi Sekolah yang di adakan untuk menerima siswa baru.
4. Berperilaku Sopan
Berperilaku sopan adalah poin ke empat dari tips masuk sekolah baru, posisikan diri sebagai seseorang yang polos, dan berlaku sopan dengan semua orang, dengan begitu akan membuat orang lain menjadi respect dengan kita, biasanya ketika masuk tahun ajaran baru siswa akan mencari perhatian berlebih sehingga kadang kala membuat beberapa pihak menjadi tersinggung dan dapat membuat masalah
5. Terima Keadaan Sekolah
Ketika memasuki sekolah baru, berarti ada ungkapan "Mau tidak mau ya harus di jalani" begitulah ketika sudah menempuh tahun ajaran baru, teman baru, keadaan sekolah baru, kebiasaan baru dan lain lain
Selamat memasuki tahun ajaran baru untuk para siswa semua dan para ayah bunda yang putra putrinya bersekolah, semoga dengan sekolah baru dan semangat baru akan membawa perubahan pada masa depan baru yang lebih cerah.
Love,
3R^N@
Tidak ada komentar:
Posting Komentar