CHAPTER ONE
^KISAH CINTA PUTIH BIRU^
Hi…Perkenalkan , namaku
adalah Riana Dea, namun orang tua, teman teman, dan saudara saudaraku lebih
sering memanggilku Riri. Aku anak pertama dari tiga bersaudara, aku anak
perempuan satu satunya dalam keluarga karena kedua adikku laki laki. Keduanya
berselisih tiga tahun denganku karena mereka anak kembar, namanya Yoga Adrista
Dewana dan Yogi Adrista Dewana nama panggilan mereka Yoga dan Yogi cowok kembar
identik yang hanya bisa dibedakan oleh orang orang tertentu saja. Termasuk
saudara saudara kami… hehehe…. Banyak yang sering susah membedakan mereka
karena perawakannya sama, tingginya sama, postur badannya sama, suaranya juga
sama. Cuma kalo dari dekat dapat dibedakan dengan adanya tahi lalat kecil yang
ada di sudut bibir sebelah kanan itu yang bernama Yogi, sedangkan Yoga tanpa
tahi lalat. Kalo membedakan mereka dari belakang adalah arah “uyeng uyeng” kalo
orang jawa bilang, yaitu tanda melingkar kecil sebagai poros berputarnya
rambut. Uyeng uyeng Yoga ada di sebelah kanan sedangkan Yogi ada disebelah
kiri. Itulah tips dari aku untuk membedakan Yoga dan Yogi.
Kami sekeluarga tinggal
di sebuah rumah sederhana di kota kecil yang bernama Magelang. Kami benar benar
menikmati kehidupan kami bersama keluarga kecil yang bahagia ini. Papaku
Harsono Adi Putra yang seorang ABRI mendidikk kami dengan penuh disiplin dan
ajaran agama yang kuat. Mamaku Octavia
Ratri yang hanya seorang ibu rumah tangga biasa namun pandai memasak mencoba
membantu ekonomi keluarga kami dengan usaha catering rumahannya. Banyak yang
bilang masakan mamaku enak sehingga tetangga tetangga dan teman teman kerja
papaku banyak yang sering pesan makanan ke mama kalau mereka sedang punya acara
atau sedang ada hajatan. Yah…selain untuk kegiatan mama dirumah selain mengurus
anak anak dan suami, lumayan lah ketrampilan mama bias menambah penghasilan
juga.
Hari ini adalah hari
pertamaku dikelas tiga SMP setelah libur akhir tahun ajaran selesai. Menurut
pembagian kelas, tahun ini aku duduk di kelas 3D di SMP Cerdas Trampil Magelang.
Kelas 3D berlokasi di pojok depan sebelah utara utara gedung sekolah yang
lokasinya dekat dengan tempat parkir sepeda siswa. Kelasku mempunyai view
langsung kea rah jalan raya depan sekolah sehingga kalau sedang ada keramaian
di jalan raya kelasku agak terganggu. Yah, namanya juga sekolah di kota ya
memang semuanya dekat dengan jalan raya.
“ Riri, sini duduk sama aku, nih
bangku sebelahku masih kosong ni, belum dapat partner duduk kan??? “ teriak
Meta teman baikku sejak kelas satu.
“Heh, iya iya …gak nyangka ternyata
kita sekelas lagi. Aku kemarin gak sempat liat pembagian kelas sih karena lagi
perjalanan pulang dari Jakarta. Yoga sama Yogi tu yang lagi dikangenin sama
Eyang, jadi gak boleh cepet cepet pulang” jawabku.
“Si kembar adikmu itu sekarang kelas
berapa, Ri?” Tanya Meta
“Kelas 6 SD sekarang, kita besok
ujiannya bareng bareng serumah, heheheh….”
Ternyata teman temanku di kelas
baruku ini teman teman yang menyenangkan. Love this class…
Teeeeetttttttt…..teeeeeeetttttt…ttttteeeeeetttttt……
Suara bel kelas tanda pelajaran dimulai sudah bergema seantero sekolah, siswa
siswa yang masih asik bermain diluar dan ngobrol di depan selas segera
berhamburan memasuki kelasnya masing masing. Dan seperti kebanyakan acara pada
awal masuk jenjang kelas yang baru diisi oleh wali kelas masing masing. Pak
Sutrisno adalah walikelasku di kelas 3D. Beliau adalah guru biologi senior yang
ada di SMP Cerdas Trampil Magelang tercinta ini. Hari ini beliau menuliskan
jadwal pelajaran sekolah, membagi struktur organisasi kelas, jadwal piket
kebersihan, dan mengatur denah tempat duduk para siswa. Setelah itu pengurus
kelas yang telah terbentuk diminta untuk meminjam buku paket dari perpustakaan.
Masa masa awal masuk
sekolah tanpa terasa telah berlalu, kini pelajaran sekolah di kelas 3 sudah
mulai padat, gak ada acara pulang awal lagi, bahkan mulai bulan depan kelas 3
sudah ada jam tambahan pagi, sekolah kami menyebutnya jam ke 0. Mewajibkan para
murid untuk datang jam 06.15 kesekolah untuk mendapatkan tambahan pelajaran
sampai dengan jam 07.00. dilanjutkan dengan jam pelajaran reguler dari jam
pertama sampai jam ke delapan. Kebayang kan bagaimana susahnya jadi siswa yang
berada di jenjang yang paling tinggi alias kelas 3 SMP? Aku juga bisa
membayangkan kesibukan Yoga dan Yogi adik kembar ku yang juga berada di jenjang
kelas tertinggi di Sekolah Dasar. Mereka juga pasti bakalan disibukkan dengan
seabreg kegiatan les tambahan pelajaran disekolah.
Yang paling jadi
hiburan bagiku di kelas 3 adalah karena masih ada ekstrakurikuler renang.
Kegiatan renang di sekolahku merupakan kegiatan ekstrakurikuler wajib yang
harus dikuasai karena nantinya pada akhir tahun ajaran ada ujian praktek renang
juga. Untunglah sejak kecil aku tinggal di daerah yang dekat sungai sehingga
untuk masalah renang saja aku sudah bisa.
Kelasku mendapat
giliran renang setiap hari jumat setelah jum’atan. Lokasi tempat berenang
sekolah kami berada di kolam renang SOEKOTJO yang merupakan kolam renang milik
AKMIL tempat ayahku berdinas. Kompak banget kelasku kalo sudah berurusan dengan
yang namanya kegiatan luar atau outdoor activity. Lha wong kalo di dalam kelas
saja kelakuan teman teman tu sungguh sangat TER....LA....LU. Dulu pernah ada kejadian
teman teman cowok anak kelas 3D pada jam istirahat bukannya berkegiatan di luar
kelas tapi malah main sepakbola di dalam kelas hingga menyebabkan eternit
dikelasku berlubang karena terkena bola yang melambung tinggi ditendang salah
satu temanku. Kebayang kan bagaimana bengalnya dan usilnya teman teman.
Kelas 3D terkenal kelas
paling usil dibanding kelas lainnya. Aku merasa betah dikelas ini, apalagi ada
sosok teman sekelasku yang mampu menyita seluruh perhatianku pada dunia lain.
Belakangan ini aku jadi sering melamun, bengong, hobi nulis nulis di buku,
corat coret di kertas menuliskan perasaan yang campur aduk tak menentu. Kalo
kata temanku, rasanya seperti ada kupu kupu di dalam perut (makin bingung kan
ngerasainnya???) parah sih perumpamaannya. :P Sosok yang kukagumi itu
sebenarnya bukan karena dia sosok tertampan disekolah, atau cowok menonjol
karena ikut jadi pengurus OSIS. Dia laki laki pendiam biasa saja yang punya
kecerdasan dalam bidang eksakta. Untuk masalah ilmu pasti dia jagonya , tapi
kalo tentang ilmu yang mengandalkan ingatan itulah kelemahannya. Namanya Andre,
lengkapnya Revangga Andre Saswita. Dia bukan cowok menonjol yang digandrungi
cewek cewek, tapi menurutku dia kharismatik. Aku mengaguminya sebagai cowok
berotak brilian, karena aku suka dengan cowok cerdas yang tidak kebanyakan gaya
seperti cowok kebanyakan.Setiap saat gerak gerik Andre tak pernah luput dari
perhatianku, senyumnya, cara jalannya, cara bicaranya, suaranya, cara dia
menjawab pertanyaan pertanyaan dari guru…semuanya tergambar jelas di pikiranku
yang membuatku jadi suka melamun didalam kelas maupun dirumah.
“Ri…sarapan dulu sayang, mama sudah
masakin makanan kesukaanmu nih”
“ Riri gak laper ma, bawa bekal roti
aja lah” jawabku sambil nyomot sandwich cokelat keju favoritku lalu berpamitan
kepada mama dan papa.
“Hhhhhh….., tuh anak kenapa ya pa,
akhir akhir ini kok mama perhatiin kok kalo kesekolah semangat bangettt, pagi
pagi banget dah rapi, dan sekarang jarang sarapan bareng
“ Kan disekolahnya sudah ada jam
tambahan pelajaran ma, masa mama lupa?
“ Gak segitunya kali pa kalo urusan
sekolah. Anak mama yang sekarang ceria bener tiap mau berangkat sekolah” mama
gak mau kalah ngasih argument.
“ Mama gimana sih, anaknya ceria
malah bingung. Tar kalo anaknya murung juga bingung lagi, serba salah ni mama.
Kan mendingan punya anak yang ceria daripada pemurung” Yogi menimpali
“ Dah, Yoga, Yogi habisin dulu
makannya, Papa tunggu di depan ya!”kata papa
“Siap bosss!!!” jawab my twins
brothers hampir bersamaan
Kegiatan
rutin papa sehari hari sebelum berangkat kerja adalah nganterin Yoga and Yogi
kesekolah. Mereka sudah kelas 6 yang sebentar lagi akan menempuh ujian sama
sepertiku. Kalo Yoga dan Yogi lebih suka berangkat sekolah bareng sama papa
kalau aku, karena harus ngejar jam pelajaran jam ke 0 maka akau lebih suka
berangkat kesekolah naik angkot. Karena sekolahku bisa ditempuh hanya dalam
waktu 15 menit perjalanan dari rumah dengan catatan angkotnya nggak lelet, gak
nge “tem” di sub termianal Kebonpolo.
Berada
disekolah dan berlama lama dengan teman temanku adalah kebiasaanku akhir akhir
ini, mungkin karena aku sadar kebersamaan denganteman teman sudah tinggal
beberapa bulan lagi, makanya sepulang sekolah sambil menunggu angkot dan jajan
di pinggir jalan kami menghabiskan waktu untuk ngobrol. Mama jadi kadang suka
marah kalo aku pulang telat. Mama khawatir anaknya kenapa kenapa di jalan.
Berada
di dalam kelas dengan segala tingkah polah teman teman juga merupakan keasyikan
tersendiri….apalagi ada Andre yang sudah mencuri perhatianku, mengalihkan
duniaku hanya untuk memikirkannya dan memperhatikan gerak geriknya. Aahhhhh….
Apa sih yang sedang kualami ini. Aku seperti bukan diriku kalu didekatnya,
salah tingkah sendiri. Ada rasa dag dig dug yang belum pernah kualami
sebelumnya..
“Ri, pinjam pensilnya dong!” kata
kata Andre barusan membuyarkan lamunanku tentangnya
“Heh..eh…ap..a.. apa Ndre” ujarku
terbata bata
“Pinjam pensil Ri, payah ni anak pagi
pagi dah nggak konsen”
“Oh pensil, nih” sambil kuulurkan
pensil kepadanya dan kuletakkan pensil diatas meja. Pensil yang kuletakkan
diatas meja ternyata menggelinding karena meja disekolahku meja yang didesain
agak miring. Reflek aku mencoba menghentikan laju pensil itu sebelum terjatuh
namun ternyata tanganku kalah cepat dengan Andre sehingga tanganku tanpa
sengaja menyentuh tangannya yang lebih
dulu menangkap pensil sesaat sebelum menyentuh ujung meja. Kontan saja aku
kaget karena rasanya seperti tersengat listrik ribuan volt ditambah jantung
yang dag dig dugnya gak berhenti, wajahku bersemu merah karena malu campur
kaget…Oh Tuhan, inikah rasanya jatuh cinta???? Aku semakin yakin dengan
perasaanku kalau aku tidak sekedar kagum padanya tapi aku jatuh cinta padanya.
Hmmmmmm….jatuh cinta?????? Cinta monyet kali ya, karena aku kan baru kelas 3
SMP dan belum pernah mengalami perasaan seperti ini sebelumnya. Untuk ukuran
usia kelas 3 SMP yang lagi ngalamin yang namanya jatuh cinta aku terlalu malu
untuk mengakui bahwa aku suka padanya. Andre memang sosok yang baik hati, ramah
kepada siapa saja dan suka bercanda juga, karena dia duduk di depanku jadi aku
tau kalau dia senang ngelucu, atau ngegossipin guru guru dan teman teman. Kami
juga membicarakan rencana rencana kami setelah menyelesaikan study di SMP.
Kalau aku berkeinginan untuk bisa melanjutkan di SMA Cinta Indonesia, kemudian
kuliah di jurusan pendidikan karena sejak dulu aku selalu ingin menjadi seorang
pengajar dan pendidik, maklum aku orangnya hoby banget ngoceh alias ngomong,
walaupun kadang pendiam juga. Jadi, rasanya cocok aja kalo jadi
guru, lagipula tetangga tetanggaku yang masih SD kalau ada tugas sekolah atau
materi yang susah mereka banyak yang suka datang kerumah untuk minta diajarin belajar.
Dari situlah aku yakin bahwa passionku memang ada di jalur pendidikan.
Sedangkan Andre berencana melanjutkan studynya ke German karena ada program
beasiswa untuk melanjutkan kesana. Andre selalu menyukai pelajaran yang
berhubungan dengan eksakta karena dia memang punya kelebihan di bidang itu.
Kelemahan terbesarnya adalah dalam mata pelajaran yang berhubungan dengan
memorizing alias mengingat. Memang manusia diciptakan dengan kelebihan dan
kekurangan masing masing supaya bisa saling melengkapi. Coba kalo semua orang
hanya tertarik pada yang namanya ilmu pasti, mungkin gak bakalan ada profesi yang
berhubungan dengan ilmu ilmu sosial, gak bakalan ada psikolog, seniman, artist dan lain lain. Kembali lagi ke masalah Andre, mengetahui
rencananya yang ingin melanjutka study ke luar negeri atau lebih tepatnya ke
German bikin aku bangga, seneng tapi yang paling banyak terasa dihati adalah
rasa sedih. Sedih kalau dia bener bener jadi meninggalkan Indonesia untuk
menetap di German untuk sementara waktu karena harus melanjutkan study. Gak
bisa bayangin rasanya bagaimana hari hariku nanti tanpa bertemu atau tau kabat
tentangnya. Sementara sebentar lagi aku ujian dan mau tidak mau kami akan
melanjutkan kehidupan kami masing masing tanpa penah tau kemana takdir akan
membawa kami. Aku juga tidak tahu apakah suatu saat masih akan bisa bertemu
Andre lagi ataukah tidak. Hal hal tentang Andre membuatku H2C alias harap harap
cemas.
Hari
hari menjelang ujian nasional (EBTANAS kalo jaman aku sekolah dulu), kami para
siswa SMP Cerdas Trampil Magelang mulai disibukkan dengan beragam kegiatan
menjelang ujian. Mulai sibuk dengan les les jam ke 0 (jam tambahan pagi sebelum
jam pelajaran regular dimulai) dan jam ke 9 (dilakukan setelah jam kegiatan
belajar mengajar mata pelajaran regular selesai). Kalau di jam ke 0 kami
dikelompokkan berdasarkan kelas masing masing, namun saat jam ke 9 kami diacak
berdasarkan grade kemampuan bidang akademis, grade yang tertinggi ditempatkan
di kelas 3C, yang agak lumayan masuk ke 3D, yang rata rata masuk kelas 3E dan
yang agak kurang masuk 3A, sampai 3B
untuk siswa dengan grade terbawah. Sekolah membuat kebijakan ini supaya kelas
dengan grade tertinggi bisa memaksimalkan potensinya untuk meraih nilai
setinggi tingginya sedangkan untuk kelas terbawah bisa lebih terangkat
prestasinya. Tapi menurut pengamatanku, bagi teman teman yang menempati grade
terbawah pasti ada rasa minder karena merasa menjadi siswa “sisa” dari
penyaringan grade sebelumnya. Aku tau maksud dengan sekolah tu supaya kalu guru
yang masuk ke kelas jam ke 9 sudah menyesuaikan materi yang diberikan dengan
tingkat kemampuan siswanya. Yah, namanya juga kebijakan. Pastilah ada sisi
positif dan negatifnya.
Kebetulan
aku menempati kelas 3D, itu artinya kemampuanku bukanlah kemampuan yang diatas
rata rata tapi juga gak jelek jelek amat alias lumayan hehehehe…. Dan yang
lebih membuatku bersemangat karena aku satu kelas lagi dengan Andre. Ah…masa
masa kelas 3 SMPku seolah olah hanya diisi oleh Andre dan belajar, belajar,
belajar, untuk mempersiapkan ujian. Saat jam tambahan aku duduk sebangku dengan
Nana. Nana adalah anak perempuan yang punya PD diatas rata rata (menurutku sih
:p ). Dia anak smart, gaul, percaya diri dan supel. Oiya agak cenderung cerewet
juga kalau menurutku. Kecepatan bicaranya juga diatas rata rata, so..kalo yang
belum mengenalnya bakalan agak pusing mengikuti pembicaraannya. Merepet kaya
bajaj yang susah di rem. Bersamanya aku mendapatkan suasana baru di kelas jam
ke 9 ini. Banyak diskusi juga dan banyak curhatan juga. Nana is one of my best
friend in junior school. Pengalaman yang tidakbisa aku lupakan saat dengannya
adalah saat class meeting sekolah kita kita malah pada bolos rame rame sampai
ke Soropadan, kerumah Rina hanya untuk nonton VCD bareng. Nana yang terkenal
modis walaupun berjilbab selalu meng up grade gayanya dengan mode terbaru dan
senang berburu accessories.
Malah
jadi keasyikan ngobrolin teman, kembali ke masalah jam tambahan dan juga
Andre.. Menghadapi masa masa ujian membuatku cukup stress, memikirkan akan
berpisah dengan Andre juga membuatku galau (istilah ABG jaman sekarang) aku
harus foc
kus ujian dan untuk sementara mengabaikan perasaanku kepadanya. Aku tidak yakin apakah Andre menyukaiku juga, apakah Andre tau kalau aku suka padanya atau tidak aja aku gak pernah tahu. Aku memang menutup rapat rapat perasaanku dari orang lain. Bukan tanpa sebab sih kenapa aku menutupinya. Itu karena teman sekelasku yang bernama Lyna juga naksir berat pada Andre. Bahkan dia sudah suka pada Andre sejak kelas satu (karena dulu mereka sekelas saat kelas satu) dan saat ini Lyna kembali menunjukkan perhatian perhatiannya pada Andre. Melihat hal itu jujur saja aku merasa cemburu. Ada rasa tidak rela orang yang aku kagumi diuber uber dan di PDKTin sama cewek lain. Padahal cewek itu teman sekelasku juga yang tiap hari kita ketemu, ngobrol bareng, main bareng. Aku tipe cewek yang lebih mengutamakan persahabatan daripada cowok. Gak maulah aku jadi musuhan sama teman hanya gara gara makhluk yang bernama cowok. So, aku lebih memilih mengubur dalam dalam dan menutup rapat rapat perasaanku kepada Andre demi menghormati perasaan teman baikku dikelas. Untuk bersaing sehatpun aku gak punya nyali. Ah, Riri memang cemen (sisi hatiku tidak terima). Tapi melihat Lyna yang terang terangan PDKTin Andre tapi Andre menanggapinya dengan ekspresi yang dingin aku jadi sedikit banyak tau kalau dia bukanlah tipe cowok yang suka di PDKTin sama cewek. Dia kan anaknya berpembawaan tenang dan kalem, bahkan menurut teman teman dia masuk kategori cupu, walaupun menurutku dia gak cupu cupu amat. Aku tipe tipe orang yang suka mengamati hal hal yang ada disekitarku. Menurutku, perlakuan dia terhadapku masih jauh lebih baik daripada kepada Lyna. Kalo sedang berusaha menghindari Lyna sepertinya dia menggunakan aku sebagai tamengnya. Sering minjam buku padaku, sering pinjam alat tulis, catatan dan yang lain lain padahal Lyna dah nawarin buat meminjami bukunya. Disatu sisi aku dibikin kegeeran dengan perlakuan Andre yang menghindari Lyna dengan mendekatiku, tapi disisi lain aku berharap bahwa tindakan yang dia lakukan itu benar benar tulus dari hatinya. Ah aku gak akan berkhayal yang terlalu tinggi, takut jatuh dan terluka. Birlah aku merasakan indahnya cinta ini dalam hati saja ( cieeeeee.... kaya lagunya WARNA). Cukup aku dan my diary book saja yang tau perasaanku. Karena bagiku lebih nyaman curhat di buku tentang segala perasaanku daripada curhat sama temen. Mungkin aku punya ketakutan ketakutan tersendiri yang takkumengerti.
kus ujian dan untuk sementara mengabaikan perasaanku kepadanya. Aku tidak yakin apakah Andre menyukaiku juga, apakah Andre tau kalau aku suka padanya atau tidak aja aku gak pernah tahu. Aku memang menutup rapat rapat perasaanku dari orang lain. Bukan tanpa sebab sih kenapa aku menutupinya. Itu karena teman sekelasku yang bernama Lyna juga naksir berat pada Andre. Bahkan dia sudah suka pada Andre sejak kelas satu (karena dulu mereka sekelas saat kelas satu) dan saat ini Lyna kembali menunjukkan perhatian perhatiannya pada Andre. Melihat hal itu jujur saja aku merasa cemburu. Ada rasa tidak rela orang yang aku kagumi diuber uber dan di PDKTin sama cewek lain. Padahal cewek itu teman sekelasku juga yang tiap hari kita ketemu, ngobrol bareng, main bareng. Aku tipe cewek yang lebih mengutamakan persahabatan daripada cowok. Gak maulah aku jadi musuhan sama teman hanya gara gara makhluk yang bernama cowok. So, aku lebih memilih mengubur dalam dalam dan menutup rapat rapat perasaanku kepada Andre demi menghormati perasaan teman baikku dikelas. Untuk bersaing sehatpun aku gak punya nyali. Ah, Riri memang cemen (sisi hatiku tidak terima). Tapi melihat Lyna yang terang terangan PDKTin Andre tapi Andre menanggapinya dengan ekspresi yang dingin aku jadi sedikit banyak tau kalau dia bukanlah tipe cowok yang suka di PDKTin sama cewek. Dia kan anaknya berpembawaan tenang dan kalem, bahkan menurut teman teman dia masuk kategori cupu, walaupun menurutku dia gak cupu cupu amat. Aku tipe tipe orang yang suka mengamati hal hal yang ada disekitarku. Menurutku, perlakuan dia terhadapku masih jauh lebih baik daripada kepada Lyna. Kalo sedang berusaha menghindari Lyna sepertinya dia menggunakan aku sebagai tamengnya. Sering minjam buku padaku, sering pinjam alat tulis, catatan dan yang lain lain padahal Lyna dah nawarin buat meminjami bukunya. Disatu sisi aku dibikin kegeeran dengan perlakuan Andre yang menghindari Lyna dengan mendekatiku, tapi disisi lain aku berharap bahwa tindakan yang dia lakukan itu benar benar tulus dari hatinya. Ah aku gak akan berkhayal yang terlalu tinggi, takut jatuh dan terluka. Birlah aku merasakan indahnya cinta ini dalam hati saja ( cieeeeee.... kaya lagunya WARNA). Cukup aku dan my diary book saja yang tau perasaanku. Karena bagiku lebih nyaman curhat di buku tentang segala perasaanku daripada curhat sama temen. Mungkin aku punya ketakutan ketakutan tersendiri yang takkumengerti.
Pernah
suatu kali temanku yang bernama Danis yang juga teman yang duduknya dibelakang
tempat dudukku bertanya kepadaku
“ Ri, kamu suka sama Andre kan ?”
DEG!!! Rasanya ada palu godam yang
besar yang sedang menghantam dadaku, untuk sesaat aku kaget kaget, kok Danis
bisa tahu isi hatiku???? apakah gerak gerikku sudah begitu nyata tertangkap
mata kalau aku suka pada temanku Andre, dan sejurus kemudian aku mulai berfikir, Apa
sebenarnya maksud dari pertanyaan si Danis ini ya??? Dalam hati aku juga
berfikir Aku mesti jawab apa pada Danis?? Apakah Danis adalah suruhan Andre
untuk menanyakan apa isi hatiku yang sebenarnya sebelum Andre mengutarakan isi
hatinya, karena Danis juga sahabat dekat Andre makanya aku berfikir begitu.
Tapi bisa juga Danis bertanya seperti itu karena dia suka padaku tapi dia ingin
memastikan apakah aku menyukai orang lain. Hhhhhhhh,….pikiran pikiran yang tak
menentu ini sudah membuatku bingung sendiri. Kenapa aku selalu begini ya…
“Woi, Ri..jawab dong!! Ditanyain
malah bengong.” Suara Danis membuyarkan lamunanku, nada suaranya terdengar
penasaran dan tidak sabar ingin mendengar jawaban yang keluar dari mulutku.
“Eh, emmm…kamu bilang apa tadi”
jawabku masih setengah belum konek karena masih kepikiran mesti jawab apa
nantinya.
“Yeeee, nia anak ditanyain malah gak
merhatiin, aku tadi Tanya Kamu sukaa sama Andre kan?”
“Enggak, kata siapa???” jawabku
berbohong sambil menyembunyikan rasa malu ku dan berharap Danis tidak
melihatnya.
“Masa sih?” Danis tidak percaya
dengan jawabanku, karena menurutnya akhir akhir ini aku agak beda dari
biasanya. Kata dia aku selalu berpenampilan rapi kalo kesekolah. Selalu
tersenyum kalo lagi ngobrol sama Andre, dan suka ngelamun sendiri sambil nulis
nulis dikertas dengaan tulisan “I love someone” yang tanpa sengaja kertas itu
ditemukan Danis.
“Beneran, enggak...aku gak ada apa apa sama Andre, yuk ah aku mau
pulang dulu, dah ditunggu sama Lala dan Lucy tu diluar” jawabanku berbohong
karena aku gak ingin orang lain tau perasaanku yang sesunguhnya walaupun aku
tau alasan alasan Danis mengatakan hal itu adalah benar, memang benar kalau
akhir akhir ini aku memang berpenampilan lebih raapi, lebih gaya dari biasanya,
itu karena aku ingin tampil menarik di depan Andre. Dan benar juga yang Danis
katakana kalo aku selalu ceria dan berseri seri setiap kali ngobrol dengan
Andre yang duduk di depanku. Dan tidak salah pula kalau akhir akhir ini aku
sering nggak konsen pelajaran karena sibuk melamun sambil menuliskan kata kata
“I love someone”. Gimana gak ngelamun sambil nulis lha wong kalau boleh jujur,
sebenarnya aku sudah tidak kuat lagi menyembunyikan perasaan ini sendirian,
makanya aku menulis di kertas sambil melamun tu supaya beban perasaan yang aku
tanggung sendiri ini agak legaan dikit, hehehehehe…..
“Aku pulang duluan ya Danis, bye bye..”
aku berkata sambil meninggalkan Danis yang masih terbengong bengong karena
penasaran. Jawabanku gak memuaskan hatinya.
“Gimana sih Ri, lagi diajak ngomong malah
pergi” Kudengar nada kecewa dari suaranya.
Yahhhh, gimana lagi…itu satu satunya
cara untuk menyembunyikan perasaanku yang sebenarnya. Coba kalu Andre sendiri
yang menanyakanya pasti aku bakalan
menjawabnya dengan jujur. Sayangnya bukan Andre yang bertanya, tapi Danis…makanya
aku lebih memilih untuk tidak berkata jujur.
Ah sudahlah, apapun maksud dari pertanyaan Danis, gak usah diambil
pusing. Yang penting aku harus tetap fokus mempersiapkan ujian dan dapat nilai
yang memuaskan nantinya. Amin…
Sepanjang perjalanan pulang di dalam
angkot aku masih tak henti hentinya penasaran terhadap maksud pertanyaan Danis
padaku tadi, namun teman temanku yang ngajakin ngobrol hal hal yang seru seru
bikin aku tidak merasa kesepian dalam keramaian. Andreeeee….gara gara kamu ini
aku jadi seperti ini. Berharap kamu tau...
“ Assalamualaikum… Ma…Mama.. mama
dimana?
“Waalaikum salam.. Disini Ri, mama
lagi di belakang, lagi ngrapiin taman belakang, ada apa nak nyari nyari mama
kok kayaknya ada yang mau dibicarakan”
“Ma, bentar lagi Yoga Yogi kan ulatah
tuh, kita mau bikin acara apa nih buat mereka. Jangan acara kaya kemarin ya ma.
Kemarin kan Cuma mancing bersama dan makan bersama. Kalo sekarang kita bikin
acara yang agak beda”
“Kalau menurutmu acara apa yang cocok
buat ulang tahun adik kamu yang sudah semakin besar dan semakin dewasa?”
“Kalau aku sih pengennya ngerayain
dipanti asuhan aja, atau kita mengundang anak anak panti buat syukuran ulang
tahunnya si Kembar sekalian mendoakan Yoga Yogi dan juga aku yang bentar lagi
mo ujian supaya kita kita diberikan kemudahan dalam menghadapi ujian kelak. Kan
doanya anak yatim itu doa yang mustajab, yang gak akan ditolak sama Allah”
“Wah, bagus juga Ri ide kamu. Anak
mama semakin dewasa aja sekarang” mmmmuacccchhh…ucap mama sambil mencium
keningku dan mengacak acak rambutku
“Anak siapa dulu dong, anak mama….ehehehehe…aku
juga kan sering memperhatikan pelajaran di sekolah. Beberapa waktu yang lalu
guru agama Islamku, pak Muhammad Abidin habis menerangkan pentingnya berbagi,
makanya aku jadi punya ide itu ma”
“Nanti kalo papamu dah pulang kita
diskusikan lagi deh sama sama sambil makan malam”
“Oke ma, siappppp!!!! Ngomong ngomong
si kembar dimana ni, aku sekalian mo ngomongin rencanaku tadi ma, semoga aja
mereka setuju”
“ Kalo Yoga lagi dikamar maen PS,
kalo Yogi tadi lagi kerumah Anton katanya ngerjakan tugas kelompok”
“Oh gitu, aku mandi dulu aja deh
sambil nunggu Yogi pulang”
Kami
hidup dalam keluarga kecil yang penuh cinta, karena orang tua kami mengajarkan
bahwa keluarga adalah harta yang tak ternilai harganya. Jadi dalam keluarga
seharusnya dipupuk komunikasi yang baik, kasih sayang dan saling pengertian
agar jalinannya semakin kokoh. Orang tuaku juga selalu menamkan untuk mencintai
saudara, karena kelak jika orang tua kami telah tiada kami harus saling menjaga
satu sama lain. Tidak boleh bermusuhan dengan saudara kandung. Kalaupun ada
kesalah pahaman dan keributan kecil harus segera diselesaikan agar tidak
berlarut larut. Itulah diantaranya nilai nilai yang selalu ditanamkan orang
tuaku kepada kami bertiga, that’s why I’m proud of them. Bangga mempunyai orang
tua seperti mereka.
Setelah
musyawarah keluarga yang dilakukan setelah makan malam akhirnya diputuskan
bahwa acara ultah si Kembar diadakan dirumah dengan mengundang anak anak panti
asuhan yang berada dekat rumah.
Pada
hari H ulang tahun si kembar, mama sudah menyiapkan aneka masakan istimewa
hasil racikan tangan mama yang super
chef, juga tak lupa membuat aneka camilan yang menggoda mata dan lidah , bikin
nasi tumpeng lengkap dengan ubo rampe dan ayam panggang utuhnya, kalau orang
jawa menyebutnya “ingkung”. Aku ikut membantu menyiapkan meja makan sementara
ayah dan si kembar mempersiapkan tempat yang akan dipakai pengajian. Sehabis
sholat ashar anak anak panti mulai berdatangan, mereka nampak senang dan
antusias dengan acara syukuran ulang tahun ini, itu semua nampak dari wajah
wajah mungil mereka yang tak henti hentinya menyunggingkan senyum. Mereka
datang dengan didampingi pengurus panti yang bernama mas Irul dan mas Aziz.
Beberapa saat setelah anak anak panti asuhan duduk Ustad Anwar yang diundang papa
untuk mengisi dan memimpin acarapun hadir. Acara tasyakuran kecil kecilan kami
pun dimulai, acara ulang tahun si Kembar berlangsung khidmad namun penuh
kebahagiaan dan kegembiraan. Saat acara
makan bersama tiba anak anak panti dan kami semua membaur menjadi satu, mereka
yang rata rata masih bersekolah SD antara kelas satu sampai dengan kelas 6
sambil makan sambil bercerita tentang pengalaman pengalaman mereka. Kami juga
merasa senang karena bisa berbagi kebahagiaan ini kepada orang yang lebih
membutuhkan. Kami juga seolah olah mempunyai adik adik dan teman teman baru
yang menyenangkan. Sepulang dari acara tasyakuran ini kami sekeluarga
memberikan kenang kenangan seperangkat alat tulis dan buku. Kami mengumpulkan
uang tabungan kami masing masing untuk mereka. Ini ide kami bertiga. Ternyata
adik adikku adalah adik adik yang luar biasa, dia merelakan uang tabungan sisa
jajan mereka selama ini untuk diberikan kepada orang lain, padahal tadinya akan
mereka gunakan untuk membeli roller skate baru. Kalian memang adik adik
kesayanganku. I love you brothers.
Beberapa
hari menjelang ujian SD dan SMP kami bertiga benar benar ekstra keras dalam
belajar. Namun kami tidak hanya belajar tapi juga memasrahkan apapun yang
terjadi kepada Allah. Setiap jam tiga pagi orang tua kami membangunkan kami
untuk sholat malam, berdoa, kemudian belajar hingga subuh tiba. Aku merasakan
bahwa belajar diwaktu pagi itu memang membuat materi materi yang dipelajari
lebih mudah masuk ke otak. Itu bisa jadi karena waktu pagi adalah waktu yang
masih sangat tenang, tanpa ada kegaduhan yang membuat ilmu lebih mudah
terserap. Tapi bisa jadi karena kemudahan itu diperoleh karena kami habis berdoa kepada Allah untuk memohon
kemudahan dalam menghadapi ujian nanti. Aku benar benar berharap saat ujian
nanti kami bisa melaluinya dengan penuh keberhasilan, aku tidak ingin
mengecewakan orang tuaku dan tidak ingin membuat pengorbanan mereka sia sia.
Kembali ke sekolah, les ini dan itu, belajar ini dan itu demi mencapai target
target yang telah kita susun. Konsentrasiku benar benar sedang tercurah untuk
ujian. Aku jadi sedikit melupakan perasaan pada sosok Andre, Revangga Andre
Saswita si cowok jangkung hitam manis yang agak pendiam.
Ujian
hari H aku masuk ke ruanganku, dan tahukah kalian siapa yang duduk di depanku.
Ya…siapa lagi kalu bukan Andre karena memang nomor absen kami berurutan
sehingga nomor ujian kamipun berurutan. Semua ini membuatku berfikir bahwa
seolah olah hidupku tak bisa jauh jauh dari hal yang menyangkut Andre. Di
sekolah kami sekelas, ujian praktek seni music kami berpasangan, praktikum
biologi berada di kelompok yang sama dan sekarang kami ujianpun berada di ruang
yang sama dan dalam satu deret. Hehehehehe…memikirkan kebetulan kebetulan itu
bikin aku geli sendiri. Jangan jangan memang jodoh ya???? Ihhhhh..apaan sih aku
ni, ngayalnya ketinggian banget :P .. Ujian berada dekat dengan orang yang diam
diam aku kagumi membuatku bersemangat, karena dia adalah salah satu penyemangat
hidupku yang sudah bikin aku betah berlama lama berada di sekolah. Saat ujian
selesai beban yang rasanya menggelayuti pundakku serasa lepas. Tapi hari hari
pasca ujian membuatku dag dig dug, takut kalau kalau kalau gak lulus sesuai
dengan harapan. Tapi aku sudah berdoa dan berusaha semampu yang aku bisa .
Masalah hasil akhir itu sudah diluar wewenag kami, semua sudah menjadi wewenang
Sang Maha Pemilik Hidup.
Dan
hari yang kunanti nantikan dan juga dinantikan seluruh diswa kelas 3 SMP Cerdas
Trampil Magelangpun tiba, hari pengumuman kelulusan. Orang tua kami diundang
kesekolah untuk menerima hasil ujian anak anak mereka. Mamaku yang hadir
kesekolah karena papa sedang ada tugas diluar jawa sehingga tidak bisa menyaksikan
momen membahagiakan ini karena aku dinyatakan lulus dengan nilai yang cukup
memuaskan bagiku yang notabene bukan siswa yang sangat menonjol disekolah, aku
cukup bahagia dengan hasil kerja kerasku.
Kelulusan
adalah hal yang aku nanti nantikan sekaligus hal yang sangat berat bagiku.
Karena saat kelulusan itu artinya aku akan berpisah dengan teman teman terbaik
yang telah mengisi hidupku selama rentang waktu tiga tahun ini, teman teman
yang menyenangkan yang sangat indah untuk dikenang dan tak mungkin aku lupakan
sampai kapanpun. Mengingat perpisahan hatiku sedih karena sebentar lagi aku akn
berpisah dengan Andre yang konon kabarnya akan melanjutkan studynya keluar
negeri atau lebih tepatnya di German. Dia pernah mengutarakan tentang rencana
studynya ke German ikut program beasiswa.
Tak bisa kubayangkan kalau itu benar benar terjadi. Ndre… I’ll be
missing you so bad. Kelulusan nanti artinya aku juga akan kehilangan sosok
sosok guru luar biasa yang tidaak mungkin dapat aku lupakan. Guru guru yang
selama tiga tahun ini sudah mendidik dan mengajar kami banyak hal, menyayangi
kami seperti layaknya anak anak mereka sendiri.
Aku
akan coba mengingat kembali kenangan kenangan tentang guru guru di SMP Cerdas
Trampil Magelang mulai dari awal masuk sekolah hingga saat kelulusanku, memang
tidak semuanya bisa kuingat dengan baik karena ada beberapa guru yang tidak
mengajarku selama rentang waktu tiga tahun.
Dulu,
waktu pertama kali aku masuk sekolah di SMP baru ini aku termasuk siswa yang
masih pemalu dan belum punya teman karena dari sekolahku hanya akulah yang
diterima disekolah ini, sedangkan teman temaan yang lain banyak yang teman
teman SDnya masuk kesekolah ini sehingga mereka laangsung bisa beradaptasi
dengan lingkungan. Saat kelas satu aku masuk di kelas satu B, kelasnya juga
kelas paling ujung dekat dengan perpustakaan dan koperasi sekolah, view
belakang kelasku adalah ruang OSIS dan Pramuka.
Teman temanku dikelas 1B juga banyak yang menyenagkan,
yang aku ingat ada Albert Simatupang, satu satunya temanku di sekolah yang
keturunan batak. Orangnya baik, walau menurutku agak sedikit galak untuk ukuran
aku yang jawa tulen.Cheryl, Nadin Iwan, Benny, Sammy, Johan, Adi, Guntur, Lia,
Indah, Karina, Lilia, Rini,dan masih banyak lagi. Sebenarnya sebagian besar
nama mereka masih sangat kuingat beserta segala kenangan tentang mereka. Wali
kelas kami saat itu adalah bapak Haryanto guru seni music yang penyabar dan
baik hati. Yang sangat kuingat dari sosok bapak Haryanto adalah karena beliau
pernah mengantarkan aku pulang setelah aku pingsan saat penutupan penataran P4
(kalau sekarang dikenal dengan yang namanya MOS) Aku bisa pingsan saat
penutupan penataran P4 itu karena kepala sekolah kami yaitu bapak Kris Harsono
memberkan pidato penutupan yang teramat sangat panjang padahal saat itu cuaca
sangat panas. Aku yang punya penyakit anemiapun tidak kuat berdiri lama dan
akhirnya tumbang taksadarkan diri. Setelah siuman, teman teman yang searah jalan
dengan rumahku ternyata sudah pada pulang, lagipula aku masih terlalu lemah untuk pulang
naik angkot. Untuk minta jemput papa juga saat itu sangat tidak memungkinkan,
makanya pak Haryanto yang rumahnya searah dengan jalur pulang kerumahku
mengantarkan aku pulang. Disekolah
Guru kelas 1 ku yang
kuingat berikutnya adalah guru Elektronika yang bernama pak Hadi. Kenapa pak Hadi
sangat membekas dalam ingatanku, itu karena buku Ekonomiku pernah disita
beliau. Ceritanya begini… Dulu waktu kelas satu kami praktek elektronika di
ruang Elektro yang ada di komplek Gedung Siswa. Saat pergantian jam menuju jam
elektro teman sekelasku mengingatkan kalau nanti setelah jam pelajaran
Elektronika ada ulangan Ekonomi yang diampu oleh Ibu Yati. Aku yang saat itu
lupa kalau hari itu ada ulangan Ekonomi kontan saja langsung panik karena lupa
belum belajar. Karena waktunya mepet alias emergency maka yang terpikirkan
dibenakku saat itu adalah nyambi belajar ekonomi pada jam pelajaran
elektronika. Saat itu pak Hadi sedang menerangkan komponen kompon elektronika.
Ada dioda, transistor, dan kawan kawannya karena saat itu kami akan praktek
membuat lampu flip flop, aku benar benar mengingat kejadian itu. Saat pak Hadi
menerangkan komponen komponen elektronika aku juga sedang asyik membaca buku
ekonomi. Sedang menghafakan materi produksi, konsumsi dan distribusi, dengan
segala istilah istilah ekonomi yang sedang menari nari diotakku aku sampai
tidak sadar kalau gerak gerikku yang asyik sendiri ternyata diperhatikan juga
oleh beliau sehingga tiba tiba pak Hadi berseru
“Riri, apa yang sedang kamu baca
itu!, sini bawa kemari” kata pak Hadi dengan nada agak tinggi. Kontan saja
semua mata teman teman tertuju padaku. Wajahku memerah padam antara malu dan
takut. Aku maju kedepan kelas sesuai perintah pak Hadi.
“Ini pak” kataku sambil menyerahkan
buku ekonomiku
“Ini ni, teman kamu Riri tidak pantas
dicontoh. Pak guru sedang menerangkan pelajaran malah asyik baca pelajaran
ekonomi, bukumu bapak sita. Besok diambil di ruang guru”
“Ya pak, saya minta maaf”aku berkata
dengan penuh penyesalan.
“Sudah sana kembali ketempat duduk,
kita akan melanjutkan pelajaran. Perhatikan baik baik untuk semua. Jangan
sampai kejadian seperti ini terualang lagi, bapak tidak suka kalau dalam
pelajaran saya ada siswa yang tidak memperhatikan apalagi malah mengerjakan
tugas atau belajar pelajaran lain. Mengerti anak anak!”
“Mengerti paaaaaaakkkkkk” Jawab teman
temanku dengan kompak
Aku yang mejadi biang keladi dari
semua ini hanya tertunduk malu.
Itulah sedikit kenanganku tentang
sosok pak Hadi yang tidak bisa aku lupakan. Selain itu beliau juga orang tua
dari teman sekelasku yang bernama Yudhi
Mengingat
satu persatu kenangan tentang guru guruku sejak kelas satu disekohaku
menerbangkan ingatanku pada sosok guru matematika yang kharismatik dan unik.
Sosok guru yang bernama pak Ali tentu tidak asing bagi teman teman seangkatanku.
Kalau mengingat pak Ali yang terbayang di benakku adalah sosok berperawakan
sedang dan berkulit putih, usia diatas 50 tahun dengan jenggot agak panjangnya
yang sudah banyak ditumbuhi uban. Yang khas dari sosok beliau adalah saat
menyampaikan pelajaran dengan diselingi cerita humor sehingga pelajaran
matematika yang sering dianggap momok karena menakutkan dan sulit jadi sirna.
Diajar oleh beliau, pelajaran matematika jadi terasa mudah. Beliau juga sering
mengucapkan kata kata ini “Santai dipinggir pantai sambil makan satay” yang
belakangan menjadi trade mark beliau dikalangan teman temanku. Beliau juga
pernah bercerita bahwa sejak beberapa tahun lalu tepatnya sejak operasi organ
pencernaan beliau yang bermasalah, beliau sudah tidak lagi mengkonsumsi nasi. Sebagai
ganti karbohidrat beliau lebih memilih kentang dan ubi sebagai sumber energy.
Melihat sosok beliau kala itu mengingatkan aku pada eyang kakungku yang juga
berjenggot, namun beliau sudah meninggal.
Guru
yang lekat dalam ingatanku selanjutnya adalah bapak Krismawan yang mengajar
pelajaran geografi disekolahku. Yang menarik dari sosok pak Kriwmawan adalah
gaya mengajarnya yang unik. Karena Geografi itu banyak hafalannya dan banyak istilah
istilahya maka pak Krismawan detiap pertemuan selalu mengadakan test mencongak
terhadap materi yang telah diajarkan sebelumnya. Cara mereview materi dengan
memberi pertanyaan lisan kepada siswa siswa secara berurutan. Bagi siswa yang
tidak bisa menjawab maka disuruh berdiri di tempat duduknya sambil menjewer
telinga masing masing sampai ada yang bisa menjawab pertanyaan tersebut dengan
benar. Kalau dilempar pada teman lain tetep aja gak ada yang bisa menjawab
dengan benar maka bisa dipastikan banyak yang akan berdiri sambil menjewer
telinga. Cara tersebut aku pandang efektif untuk meningkatkan semangat teman
teman untuk belajar geografi. Motivasi awalnya sih biar gak malu karena berdiri
sambil menjewer telinga. Hehehehe…ada ada saja ya cara guruku untuk memacu
siswanya belajar. Yang aku sayangkan dari pak Krismawan adalah karena beliau
hanya mengajar kami dalam waktu singkat. Hanya kurang lebih 6 bulan. Suatu pagi
yang mendung di bulan Desember kami para siswa mendengar kabar duka bahwa Pak
Krismawan telah berpulang keharibaan Allah dikarenakan sakit mendadak. Kami
siswa siswa satu sekolah merasa kehilangan sosoknya, sosok tinggi berbadan
kurus dengan rambut ikalnya masih lekat dalam ingatanku hingga saat ini. Saat
itu kami semua beramai ramai ta’ziah kerumah beliau. Saat menuliskan cerita
tentang Pak Krismawan, kutitipkan segenap doa untukmu semoga engkau mendapatkan
tempat terbaik di sisi-Nya.Amin..
Bu
Regina adalah guru favoritku disekolah. Bu Regina adalah istri dari almarhum bapak
Krismawan yang aku ceritakan sebelumnya. Bu Regina adalah guru Bahasa Jawa yang
kharismatik, lemah lembut. Cantik adalah kesan pertama saat aku melihat guru
yang satu ini. Setiap masuk kelas selalu menyapa kami dengan ramah “Sugeng
enjang putra putra” sehingga oleh teman temanku bu Regina dijuluki Bu sugeng
enjang, hihihi….teman temanku adalah pakarnya ngasih julukan pada guru. Mungkin
itu juga yang dilakukan kebanyakan murid di sekolah lain.
Ibu
Anita adalah guru Biologiku sewaktu di kelas 1. Beliau adalah sosok yang keibuan
dengan perawakan yang agak gemuk, berkacamata besar dan dengan rambut yang
diikat sanggul. Benar benar cerminan sosok guru yang sabar. Menerangkan
pelajaran biologi dengan runtut sekali dan sistematis. Aku sampai sekarang
masih ingat rasanya diajar bu Anita atau yang lebih akrab dipanggil bu Nita.
Sampai sekarang nyantel banget diotakku klasifikasi binatang vertebrata dan
avertebrata gara gara diterangkan oleh beliau.
Pak
Juwari adalah guru Bahasa Indonesiaku kala itu. Yang unik dari pak Juwari selain
sosoknya yang berkulit gelap adalah namanya yang penuh makna. Ju Wa Ri adalah
singkatan dari JUM’AT WAGE bulan JANUARI. Itu adalah hari dimana pak Juwari
lahir. Oleh sebab itu oleh orang tua beliau, guru bahasa Indonesiaku yang unik
ini disematkan nama JuWaRi sebagai memorabilia atau pengingat bahwa pada hari JUM’AT
WAGE (versi penanggalan jawa) di bulan Januari telah lahir seoang sosok bayi
istimewa bagi keluarga orang tua pak Juwari. Yang kuingat lagi tentang beliau
adalah saat kelas satu aku pernah ditunjuk maju kedepan kelas untuk
menceritakan pengalaman yang lucu dan memalukan yang pernah dialami. Aku
menceritakan pengalamanku kabur dari ajang lomba MTQ tingkat Kabupaten saat aku
masih SD karena terlambat ngambil undian.
Guru
terfenomenal versi aku adalah pak Budiman, guru yang mengajar aku mata
pelajaran fisika dari kelas satu sampai kelas tiga itu sungguh sangat
meninggalkan kesan yang begitu mendalam. Dalam kenanganku sosok pak Budiman
adalah sosok guru yang galak, disiplin, tapi juga baik hati. Istilah yang lebih
tepat bagi beliau mungkin bukan galak sih tapi lebih ke tegas. Tapi aku lebih
suka memaknainya galak ketimbang tegas (maksa banget). Walaupun aku tidak
pandai dalam mata pelajaran yang sifatnya hitung menghitung namun aku berusaha
keras memahami pelajaran fisika. Fisika diajar pak Budiman itu menyenangkan
sekaligus menegangkan. Menyenangkan karena saat menyampaikan pelajaran fisika
kadang diselingi humor, namun kalo lagi marah wow banget deh pokoknya. Gak ada
yang berani senyum kalo pak Budiman sudah pasang wajah sangar dengan kumis
tebalnya. Tau gak, dulu aku pernah sakit demam berdarah saat kelas dua SMP
hingga harus opname di rumah sakit selama lebih dari satu minggu. Saat berada
di rumah sakit yang selalu terpikirkan olehku adalah saat sehat nanti aku harus
mengejar banyak ketinggalan pelajaran gara gara harus opname. Dan pelajaran
yang paling aku takutkan jika ketinggalan materi adalah fisika yang diajarkan
oleh pak Budiman. Suatu hari sepulang sekolah teman teman sekelasku menjengukku
di rumah sakit. Aku senang bisa bertemu dengan teman teman yang selama beberapa
hari ini wajahnya tidak bisa kutemui. Hari itu teman temanku mendoakan aku
supaya lekas sembuh agar bisa berkumpul lagi dengan mereka dan bisa belajar
bersama lagi mengingat saat itu kami sudah menjelang ujian kenaikan kelas tiga.
Aku menanyakan kabar teman teman yang tidak sempat ikut datang dan juga
menanyakan kabar pelajaran disekolah. Nah, saat itu teman temanku bercerita
tentang ulangan fisika yang diadakan tadi siang disekolah. Mereka bercerita
betapa susahnya soal yang diberikan oleh pak Budiman, dan betapa mereka pesimis
bisa mendapatkan nilai yang baik karena materinya sulit. Sepulang teman temanku
menjengukku aku langsung meminta papa dan mama untuk membawakan aku buku buku
paket pelajaran dan buku catatan sekolahku. Yang ada dibenakku saat itu adalah
daripada di rumah sakit cuma tiduran doang karena gak ada kegiatan selain makan
dan tidur, maka akan aku gunakan waktu waktu senggangku dirumah sakit dengan
membaca baca buku pelajaran supaya tidak terlalu tertinggal dalam pelajaran
dengan teman teman dikelasku. Dirumah sakit aku mulai membaca baca buku buku
pelajaran saat ditinggal mama atau papa pulang kerumah. Dirumah sakit yang
harusnya untuk menenangkan diri baik badan maupun pikiran di masa penyembuhan
tapi aku malah menyibukkan diri dengan belajar. Alhasil badanku demam tinggi
hingga mencapai suhu 40derajat Celsius. Mamaku panic karena kemarin kemarin
sebelum teman temanku datang dan sebelum aku mulai membaca baca buku pelajaran
sekolah demamku sudah reda, tinggal recovery saja. Namun semenjak teman temanku
datang aku malah jadi demam. Oleh papa buku pelajaraan yang tadinya dibawa
kerumah sakit langsung dibawa pulang lagi.
Mereka
berkata
“Ri, kamu itu masuk rumah sakit
supaya lekas sembuh, untuk istirahat baik badan maupun pikiran”
“Tapi kan Riri takut ketinggalan
pelajaran ma, bentar lagi kan ujian kenaikan kelas. Aku sudah banyak tertinggal
dari teman teman karena aku sudah seminggu lebih kan ma gak masuk sekolah”
“Yang penting bagi mama adalah kamu
sehat dulu aja, urusan ketinggalan pelajaran bisa kamu kejar kalau kamu sudah
benar benar sembuh. Kalau kamu memaksakan diri seperti ini, belajar di rumah
sakit saat kondisimu masih drop malah nanti gak sembuh sembuh”
“Tapi kan aku ketinggalan ulangan
fisika ma. Sedangkan pak Budiman guru fisikaku agak galak ma, aku takut kalau
harus ulangan susulan sendirian. Yang ulangan dikelas bareng bareng aja pada
bilang susah, apalagi aku yang besok kalau sudah masuk sekolah harus ikut
ulangan susulan fisika sendirian lagi”..OMG…gak akan kebayang rasa cemasku kala
itu. Mama kemudian menenangkanku
“Ri, yang penting kamu sehat dulu.
Kalau kamu cemas, kebanyakan pikiran, kebanyakan khawatir terhadap ketakutan
ketakutanmu yang belum tentu terjadi, kamu malah jadi gak sembuh sembuh. Bagi
mama kamu sehat dulu itu yang utama. Kalau sudah sehat kamu bakalan bisa
belajar dengan konsentrasi untuk mengejar ketertinggalanmu. Kalaupun kamu tidak
bisa mengejar ketertinggalan pelajaran sehingga nantinya kamu tidak naik kelas janganlah hal
itu dijadikan beban. Karena kamu tidak naik itu bukan karena kamu bodoh, tapi karena
Allah sedang mengujimu dengan ujian sakit agar kamu lebih sabar dan lebih
bersyukur kalau sedang diberikan kesehatan” mama menasehatiku sambil membelai
kepalaku.
Mendengar kata kata mama aku jadi
berfikir lagi, memang benar yang mama bilang, kalopun aku harus tidak naik
kelas karena banyak ketinggalan pelajaran dan ketiggalan ulangan harian aku tidak
boleh terpuruk. Tidak naik kelas bukanlah akhir dari segalanya. Toh aku kalopun
harus tidak naik juga bukan karena aku nakal, bukan karena aku bodoh tapi
memang aku sakit dan harus opname beberapa hari dan recovery dirumah sampai
benar benar bisa sekolah tanpa merasa lemes dan pusing.
Mengenang pak Budiman selalu
mengingatkanku pada peristiwa Demam Berdarah. Jangan jangan aku sakitnya bukan
demam berdarah ya, tapi Demam Fisika hehehehehehe…..ada ada aja ya…DEMAM
FISIKA…
Bu Widuri adalah guru
yang mengajar pelajaran PPKn dari kelas 1 sampai aku kelas 3. Bu Widuri yang
kuingat adalah sosok yang cantik, berperawakan agak kecil, dengan rambut
pendek, hidung mancung dan berbibir tipis serta mata besar yang agak sayu.
Cantik, menarik dan cara mengajarnya sistematis. Beliau selalu menuliskan
terlebih dahulu daftar materi yang akan disampaikan dalam satu semester
kemudian baru menerangkan materi tersebut per bab, setiap satu bab selesai maka
akan diadakan ulangan. Aku senang dengan cara menganjar beliau yang sistematis
karena memudahkan kami kami para siswa untuk belajar. Dan kalau setiap akhir
bab ulangan itu juga mempermudah kami mengingat materi, sehingga beban belajar
kami agak lebih ringan.
Pak Yono, guru Bahasa
Indonesiaku saat aku kelas 2 yang membuat aku berkesan dan tidak bisa aku
lupakan adalah karena beliau meminta para siswanya untuk membuat buku bahasa
Indonesia kami (buku catatan tulis kami) selain sebagai sarana mencatat materi
pelajaran juga sebagai sarana menuangkan inspirasi karya siswa dalam bentuk
gambar atau kreatifitas seni untuk menghias buku catatan bahasa Indonesia kami.
Pak Yono membuat para siswa senang terhadap buku catatan mereka. Disaat disaat
guru guru lain meminta siswanya untuk tidak menggambar gambari buku catatan
mereka namun pak Yono malah menganjurkan kami melakukan itu. Bahkan kreatifitas
kami dinilai. Unik menurutku, dan anti mainstream kalo istilah anak jaman
sekarang. Cara itu juga efektif membuat para siswa menyukai pelajaran bahasa Indonesia
versi pak Yono. Pelajaran bahasa Indonesia dengan beliau yang berkesan
untukkuku juga saat diajari mencari unsur unsur yang ada dalam lagunya Ebiet G
Ade yang berjudul HUJAN. Jujur seumur umur aku belum pernah mendengar lagu itu
sebelumnya, jadi saat ini setiap kali aku mendengar lagu Ebiet yang judulnya
HUJAN maka ingatanku akan langsung tertuju kepada guruku yang bernama pak Yono
dengan segala keunikan beliau dan gaya mengajar beliau yang asik. Baru kutemui
seorang guru unik macam beliau yang menganjurkan muridnya menggambar di buku
catatan.
Pak Anton
Matematika….Tak ada teman seangkatanku yang tidak mengingat beliau. Teman
temanku pasti juga mengingat dengan baik setiap kenangan tentang beliau. KOK
BISA???? Ya iyalah soalnya aku dan teman teman seangkatanku paling banyak dosa
terhadap beliau. Saat aku duduk di kelas 2 SMP pak Anton adalah seorang guru
baru disekolah kami. Kalau menurut perkiraanku mungkin saat itu beliau belum
menikah (sok tau bangeeet aku ni). Sebenarnya aku gak pernah tau dan gak pernah
mau tau urusan apakah guru disekolahku sudah menikah ataupun belum, gak pernah
mau KEPO urusan begituan. Karena guru baru ataukah karena faktor lain, beliau
menjadi satu satunya guru yang paling sering dikerjain oleh anak anaak. Dari
kelas 2a-2e yang beliau ajar, pasti anak anaknya gak pada bener. Gak benernya
tuh karena anak anak gatel banget pengen ngerjain pak Anton. Murid murid gak
pernah pada ngerjakan PR matematika kecuali anak anak rajin yang mengorbankan
hasil jerih payah pikirannya di copy paste sama teman sekelas. Lebih parahnya
lagi kalo PR matematika yang diberikan soalnya sama persis dari materi yang
sama dengan angka yang sama untuk kelas 2a-2e maka anak anak yang jam pelajaran
matematikanya setelah jam istirahat cenderung untuk pinjam meminjam buku milik
teman kelas lain dan kriminalitas versi kami itu tidak diketahui oleh pak Anton.
Pak Anton juga sering dikerjain dikelas oleh anak anak entah disembunyikan
kapur tulisnya, entah penghapusnya, dan yang agak parah kelakuan teman teman
adalah menaburkan bubuk kapur bekas penghapus. Bubuk kapur itu ditaburkan di
kursi guru yang beralaskan anyaman rotan sehingga kalau pak Anton duduk di
kursi maka celana beliau akan terkena cap bubuk kapur bermotif anyaman dan pada
saat berdiri menerangkan di depan kelas anak anak satu kelas menahan tawa geli
dalam hati atau sambil terkikik yang ditahan. Setiap mengingat kejadian itu,
mengingat kejahilan teman temanku yang kurang ajar menjadikan pak Anton menjadi Man of the Year kala itu. Dan beliau
juga mendapatkan julukan tertentu yang hanya kami kami para siswa yang tahu,
dan julukan itu sebenarnya sangat tidak etis untuk disematkan kepada seorang
guru yang sudah memberikan kami ilmu. Maafkan kami ya pak Anton karena kami
sudah keterlaluan.
Guru berikutnya yang
menjadikan kami kami semangat adalah ibu guru cantik yang bernama Ibu Haryati.
Bu Yati begitu anak anak memanggil beliau adalah guru mata pelajaran ekonomi.
Guru yang berperawakan kecil mungil, cantik, menarik, enerjik dengan rambut
super panjang yang diikat ekor kuda yang digulung, karena rambut beliau
panjangnya hampir selutut. Yang menarik tentang beliau bukan mata pelajarannya.
Karena pelajaran ekonomi tentang produksi, konsumsi dan distribusi dengan
segala macam tetek bengek urusan ekonomi sama sekali tidak menarik untuk
disimak, yang menarik bagi teman temanku adalah menyaksikan penampilan guru
kami yang selalu fresh dan berpenampilan yang bikin mata melek terutama untuk
teman teman cowok dikelas. Ciri khas beliau adalah selalu mengnakan rok mini
selutut dengan belahan rok yang lumayan, juga mengenakan baju PSH dengan
potongan krah yang agak rendah. Saat pelajaran dikelas dan beliau mulai
menerangkan, yang diperhatikan bukan keterangan yang diberikan oleh beliau
melainkan gaya bicara dan segala gerak gerik beliau. Saat bu Yati duduk adalah
saat saat yang sangat dnanti nantikan oleh teman temanku kala itu. Saat duduk
otomatis rok mini beliau akan tertarik ke atas memperlihatkan bagian kaki
diatas lutut yang bagi anak anak abg yang mulai beranjak dewasa cukup bikin gimanaaaaaaa
gitu. Sedangkan saat beliau duduk sambil menulis di meja atau menyandarkan
tangan di meja, otomatis krah baju PSH akan terlipat yang menyebabkan tali bra
beliau dapat terlihat oleh para siswa dengan radius bangku tiga deret pertama
yang dekat dengan meja guru. Jadi saat pelajaran ekonomi tiba siswa siswa laki
laki dikelas rela bertukar tempat duduk di depan demi memperhatikan sesuatu
yang “sedap dipandang”.. ah, sungguh masa masa itu kami semua sedang puber
pubernya, sedang nakal nakalnya dan sedang usil usilnya.
Pak Nugroho adalah guru
baru selanjutnya setelah tadi ada pak Anton guru matematika kami. Pak Nugroho
adalah guru olah ragaku di kelas 2D. Beliau adalah guru yang paling banyak
digandrungi murid murid. Dari kelas 1 sampai kelas 3 banyak yang tergila gila
karena wajah beliau yang tampan. Teman temanku ada yang sampai berani mengirim
surat saking ngefansnya sama guru baru yang satu ini. Tapi kalau aku yang
namanya jatuh cinta sama guru sampe kirim surat segala ya nggak
bangeeeeeeettttt deh. Aku cuma suka merasa geli aja kalau temanku sedang pada
kumat tergila gilanya sama guru olahragaku. Dan yang merasa ngefans sama guru
olahragaku ternyata bukan cuma teman teman satu sekolahku saja, namun siswa
siswa dari sekolah lain kalao sedang berolahraga di lapangan RINDAM juga suka
pada godain guruku. Ternyata pesona pak Nugroho tersebar seantero Magelang. Pernah
suatu ketika ada teman seangkatanku yang sakit beberapa hari tidak masuk
sekolah. Teman teman sekelasnya dan wali kelasnya sudah menengok dirumahnya
tapi temanku tetap tidak mau masuk sekolah sebelum ditengok oleh pak Nugroho.
Olala…ada ada aja modusnya biar bisa deket dan cari perhatiannya pak guru
ganteng. Salut buat temanku yang punya cara jitu buat mengalihkan perhatian
dunia kepadamu hahahaha…. Beda orang beda cara cari perhatiannya.
Berikutnya, guru yang
berkesan buatku adalah Bu Bella, beliau guru matematikaku saat kelas 3 ini unik
banget. Keunikan beliau yang kuingat adalah karena cara beliau dalam membuat
para siswa belajar matematika adalah dengan cara membuat buku mimpi. Kok buku
mimpi?????Apa sih buku mimpi itu????Pasti pada penasaran kan apa itu buku
mimpi??? Awalnya aku mengira buku mimpi adalah buku yang menceritakan tentang
mimpi mimpi kami saat tidur yang nantinya harus kami tulis di buku matematika
kami. Ternyata bukan itu buku mimpi versi bu Bella. Ternyata buku mimpi yang
dimaksud adalah setiap jumat kami diwajibkan membuat latihan soal dan jawaban
soal matematika. Sehari latihan 5 soal, jadi dalam seminggu atau tiap jumat
kita berlatih mengerjakan 25 soal. Soal yang ditulis di buku mimpi haruslah
soal soal yang ada di bab berikutnya dari materi yang sudah diterangkan di
sekolah. Jadi mau tidak mau, suka tidak suka anak anak jadi tertantang untuk paham
dan tertantang untuk bisa karena kalau tidak paham dan tidak bisa maka akan
mustahil bisa mengerjakan latihann soal dari bab baru yang belum diajarkan.
Itulah yang disebut bu Bella sebagai buku mimpi matematika. Aku tau bahwa
tujuannya adalah membiasakan para siswanya agar tiap hari berlatih matematika,
karena pelajaran yang basicnya adalah skill menghitung dan penguasaan konsep ya
cara menmpelajarinya dengan banyak berlatih soal soal agar terbiasa menghitung,
agar familiar juga dengan konsep dasarnya…
Sebenarnya masih banyak
sekali guru guru sekolahku yang masih ingin aku ceritakan, namun rasanya itu
dulu, lain waktu aku akan banyak ceritakan hal hal yang lain yang tidak kalah
serunya Guru guruku yang telah mengenalkanku pada haal hal baru, yang membimbing
kami dengan sepenuh hati, semoga semua kebaikan dan ilmu bermanfaat yang telah
engkau berikan menjadi tabungan amal kebaaikaan yang akan engakau tuai kelak.
Amin…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar