Selasa, 23 Juni 2015

CHAPTER ONE THE UNTOLD STORY OF RIRI



CHAPTER ONE
^KISAH CINTA PUTIH BIRU^

          Hi…Perkenalkan , namaku adalah Riana Dea, namun orang tua, teman teman, dan saudara saudaraku lebih sering memanggilku Riri. Aku anak pertama dari tiga bersaudara, aku anak perempuan satu satunya dalam keluarga karena kedua adikku laki laki. Keduanya berselisih tiga tahun denganku karena mereka anak kembar, namanya Yoga Adrista Dewana dan Yogi Adrista Dewana nama panggilan mereka Yoga dan Yogi cowok kembar identik yang hanya bisa dibedakan oleh orang orang tertentu saja. Termasuk saudara saudara kami… hehehe…. Banyak yang sering susah membedakan mereka karena perawakannya sama, tingginya sama, postur badannya sama, suaranya juga sama. Cuma kalo dari dekat dapat dibedakan dengan adanya tahi lalat kecil yang ada di sudut bibir sebelah kanan itu yang bernama Yogi, sedangkan Yoga tanpa tahi lalat. Kalo membedakan mereka dari belakang adalah arah “uyeng uyeng” kalo orang jawa bilang, yaitu tanda melingkar kecil sebagai poros berputarnya rambut. Uyeng uyeng Yoga ada di sebelah kanan sedangkan Yogi ada disebelah kiri. Itulah tips dari aku untuk membedakan Yoga dan Yogi.
Kami sekeluarga tinggal di sebuah rumah sederhana di kota kecil yang bernama Magelang. Kami benar benar menikmati kehidupan kami bersama keluarga kecil yang bahagia ini. Papaku Harsono Adi Putra yang seorang ABRI mendidikk kami dengan penuh disiplin dan ajaran agama yang kuat. Mamaku  Octavia Ratri yang hanya seorang ibu rumah tangga biasa namun pandai memasak mencoba membantu ekonomi keluarga kami dengan usaha catering rumahannya. Banyak yang bilang masakan mamaku enak sehingga tetangga tetangga dan teman teman kerja papaku banyak yang sering pesan makanan ke mama kalau mereka sedang punya acara atau sedang ada hajatan. Yah…selain untuk kegiatan mama dirumah selain mengurus anak anak dan suami, lumayan lah ketrampilan mama bias menambah penghasilan juga.
Hari ini adalah hari pertamaku dikelas tiga SMP setelah libur akhir tahun ajaran selesai. Menurut pembagian kelas, tahun ini aku duduk di kelas 3D di SMP Cerdas Trampil Magelang. Kelas 3D berlokasi di pojok depan sebelah utara utara gedung sekolah yang lokasinya dekat dengan tempat parkir sepeda siswa. Kelasku mempunyai view langsung kea rah jalan raya depan sekolah sehingga kalau sedang ada keramaian di jalan raya kelasku agak terganggu. Yah, namanya juga sekolah di kota ya memang semuanya dekat dengan jalan raya.
“ Riri, sini duduk sama aku, nih bangku sebelahku masih kosong ni, belum dapat partner duduk kan??? “ teriak Meta teman baikku sejak kelas satu.
“Heh, iya iya …gak nyangka ternyata kita sekelas lagi. Aku kemarin gak sempat liat pembagian kelas sih karena lagi perjalanan pulang dari Jakarta. Yoga sama Yogi tu yang lagi dikangenin sama Eyang, jadi gak boleh cepet cepet pulang” jawabku.
“Si kembar adikmu itu sekarang kelas berapa, Ri?” Tanya Meta
“Kelas 6 SD sekarang, kita besok ujiannya bareng bareng serumah, heheheh….”
Ternyata teman temanku di kelas baruku ini teman teman yang menyenangkan. Love this class…
Teeeeetttttttt…..teeeeeeetttttt…ttttteeeeeetttttt…… Suara bel kelas tanda pelajaran dimulai sudah bergema seantero sekolah, siswa siswa yang masih asik bermain diluar dan ngobrol di depan selas segera berhamburan memasuki kelasnya masing masing. Dan seperti kebanyakan acara pada awal masuk jenjang kelas yang baru diisi oleh wali kelas masing masing. Pak Sutrisno adalah walikelasku di kelas 3D. Beliau adalah guru biologi senior yang ada di SMP Cerdas Trampil Magelang tercinta ini. Hari ini beliau menuliskan jadwal pelajaran sekolah, membagi struktur organisasi kelas, jadwal piket kebersihan, dan mengatur denah tempat duduk para siswa. Setelah itu pengurus kelas yang telah terbentuk diminta untuk meminjam buku paket dari perpustakaan.
Masa masa awal masuk sekolah tanpa terasa telah berlalu, kini pelajaran sekolah di kelas 3 sudah mulai padat, gak ada acara pulang awal lagi, bahkan mulai bulan depan kelas 3 sudah ada jam tambahan pagi, sekolah kami menyebutnya jam ke 0. Mewajibkan para murid untuk datang jam 06.15 kesekolah untuk mendapatkan tambahan pelajaran sampai dengan jam 07.00. dilanjutkan dengan jam pelajaran reguler dari jam pertama sampai jam ke delapan. Kebayang kan bagaimana susahnya jadi siswa yang berada di jenjang yang paling tinggi alias kelas 3 SMP? Aku juga bisa membayangkan kesibukan Yoga dan Yogi adik kembar ku yang juga berada di jenjang kelas tertinggi di Sekolah Dasar. Mereka juga pasti bakalan disibukkan dengan seabreg kegiatan les tambahan pelajaran disekolah.
Yang paling jadi hiburan bagiku di kelas 3 adalah karena masih ada ekstrakurikuler renang. Kegiatan renang di sekolahku merupakan kegiatan ekstrakurikuler wajib yang harus dikuasai karena nantinya pada akhir tahun ajaran ada ujian praktek renang juga. Untunglah sejak kecil aku tinggal di daerah yang dekat sungai sehingga untuk masalah renang saja aku sudah bisa.
Kelasku mendapat giliran renang setiap hari jumat setelah jum’atan. Lokasi tempat berenang sekolah kami berada di kolam renang SOEKOTJO yang merupakan kolam renang milik AKMIL tempat ayahku berdinas. Kompak banget kelasku kalo sudah berurusan dengan yang namanya kegiatan luar atau outdoor activity. Lha wong kalo di dalam kelas saja kelakuan teman teman tu sungguh sangat TER....LA....LU. Dulu pernah ada kejadian teman teman cowok anak kelas 3D pada jam istirahat bukannya berkegiatan di luar kelas tapi malah main sepakbola di dalam kelas hingga menyebabkan eternit dikelasku berlubang karena terkena bola yang melambung tinggi ditendang salah satu temanku. Kebayang kan bagaimana bengalnya dan usilnya teman teman.
Kelas 3D terkenal kelas paling usil dibanding kelas lainnya. Aku merasa betah dikelas ini, apalagi ada sosok teman sekelasku yang mampu menyita seluruh perhatianku pada dunia lain. Belakangan ini aku jadi sering melamun, bengong, hobi nulis nulis di buku, corat coret di kertas menuliskan perasaan yang campur aduk tak menentu. Kalo kata temanku, rasanya seperti ada kupu kupu di dalam perut (makin bingung kan ngerasainnya???) parah sih perumpamaannya. :P Sosok yang kukagumi itu sebenarnya bukan karena dia sosok tertampan disekolah, atau cowok menonjol karena ikut jadi pengurus OSIS. Dia laki laki pendiam biasa saja yang punya kecerdasan dalam bidang eksakta. Untuk masalah ilmu pasti dia jagonya , tapi kalo tentang ilmu yang mengandalkan ingatan itulah kelemahannya. Namanya Andre, lengkapnya Revangga Andre Saswita. Dia bukan cowok menonjol yang digandrungi cewek cewek, tapi menurutku dia kharismatik. Aku mengaguminya sebagai cowok berotak brilian, karena aku suka dengan cowok cerdas yang tidak kebanyakan gaya seperti cowok kebanyakan.Setiap saat gerak gerik Andre tak pernah luput dari perhatianku, senyumnya, cara jalannya, cara bicaranya, suaranya, cara dia menjawab pertanyaan pertanyaan dari guru…semuanya tergambar jelas di pikiranku yang membuatku jadi suka melamun didalam kelas maupun dirumah.
“Ri…sarapan dulu sayang, mama sudah masakin makanan kesukaanmu nih”
“ Riri gak laper ma, bawa bekal roti aja lah” jawabku sambil nyomot sandwich cokelat keju favoritku lalu berpamitan kepada mama dan papa.
“Hhhhhh….., tuh anak kenapa ya pa, akhir akhir ini kok mama perhatiin kok kalo kesekolah semangat bangettt, pagi pagi banget dah rapi, dan sekarang jarang sarapan bareng
“ Kan disekolahnya sudah ada jam tambahan pelajaran ma, masa mama lupa?
“ Gak segitunya kali pa kalo urusan sekolah. Anak mama yang sekarang ceria bener tiap mau berangkat sekolah” mama gak mau kalah ngasih argument.
“ Mama gimana sih, anaknya ceria malah bingung. Tar kalo anaknya murung juga bingung lagi, serba salah ni mama. Kan mendingan punya anak yang ceria daripada pemurung” Yogi menimpali
“ Dah, Yoga, Yogi habisin dulu makannya, Papa tunggu di depan ya!”kata papa
“Siap bosss!!!” jawab my twins brothers hampir bersamaan
          Kegiatan rutin papa sehari hari sebelum berangkat kerja adalah nganterin Yoga and Yogi kesekolah. Mereka sudah kelas 6 yang sebentar lagi akan menempuh ujian sama sepertiku. Kalo Yoga dan Yogi lebih suka berangkat sekolah bareng sama papa kalau aku, karena harus ngejar jam pelajaran jam ke 0 maka akau lebih suka berangkat kesekolah naik angkot. Karena sekolahku bisa ditempuh hanya dalam waktu 15 menit perjalanan dari rumah dengan catatan angkotnya nggak lelet, gak nge “tem” di sub termianal Kebonpolo.
          Berada disekolah dan berlama lama dengan teman temanku adalah kebiasaanku akhir akhir ini, mungkin karena aku sadar kebersamaan denganteman teman sudah tinggal beberapa bulan lagi, makanya sepulang sekolah sambil menunggu angkot dan jajan di pinggir jalan kami menghabiskan waktu untuk ngobrol. Mama jadi kadang suka marah kalo aku pulang telat. Mama khawatir anaknya kenapa kenapa di jalan.
          Berada di dalam kelas dengan segala tingkah polah teman teman juga merupakan keasyikan tersendiri….apalagi ada Andre yang sudah mencuri perhatianku, mengalihkan duniaku hanya untuk memikirkannya dan memperhatikan gerak geriknya. Aahhhhh…. Apa sih yang sedang kualami ini. Aku seperti bukan diriku kalu didekatnya, salah tingkah sendiri. Ada rasa dag dig dug yang belum pernah kualami sebelumnya..
“Ri, pinjam pensilnya dong!” kata kata Andre barusan membuyarkan lamunanku tentangnya
“Heh..eh…ap..a.. apa Ndre” ujarku terbata bata
“Pinjam pensil Ri, payah ni anak pagi pagi dah nggak konsen”
“Oh pensil, nih” sambil kuulurkan pensil kepadanya dan kuletakkan pensil diatas meja. Pensil yang kuletakkan diatas meja ternyata menggelinding karena meja disekolahku meja yang didesain agak miring. Reflek aku mencoba menghentikan laju pensil itu sebelum terjatuh namun ternyata tanganku kalah cepat dengan Andre sehingga tanganku tanpa sengaja  menyentuh tangannya yang lebih dulu menangkap pensil sesaat sebelum menyentuh ujung meja. Kontan saja aku kaget karena rasanya seperti tersengat listrik ribuan volt ditambah jantung yang dag dig dugnya gak berhenti, wajahku bersemu merah karena malu campur kaget…Oh Tuhan, inikah rasanya jatuh cinta???? Aku semakin yakin dengan perasaanku kalau aku tidak sekedar kagum padanya tapi aku jatuh cinta padanya. Hmmmmmm….jatuh cinta?????? Cinta monyet kali ya, karena aku kan baru kelas 3 SMP dan belum pernah mengalami perasaan seperti ini sebelumnya. Untuk ukuran usia kelas 3 SMP yang lagi ngalamin yang namanya jatuh cinta aku terlalu malu untuk mengakui bahwa aku suka padanya. Andre memang sosok yang baik hati, ramah kepada siapa saja dan suka bercanda juga, karena dia duduk di depanku jadi aku tau kalau dia senang ngelucu, atau ngegossipin guru guru dan teman teman. Kami juga membicarakan rencana rencana kami setelah menyelesaikan study di SMP. Kalau aku berkeinginan untuk bisa melanjutkan di SMA Cinta Indonesia, kemudian kuliah di jurusan pendidikan karena sejak dulu aku selalu ingin menjadi seorang pengajar dan pendidik, maklum aku orangnya hoby banget ngoceh alias ngomong, walaupun kadang pendiam juga. Jadi, rasanya cocok aja kalo jadi guru, lagipula tetangga tetanggaku yang masih SD kalau ada tugas sekolah atau materi yang susah mereka banyak yang suka datang kerumah untuk minta diajarin belajar. Dari situlah aku yakin bahwa passionku memang ada di jalur pendidikan. Sedangkan Andre berencana melanjutkan studynya ke German karena ada program beasiswa untuk melanjutkan kesana. Andre selalu menyukai pelajaran yang berhubungan dengan eksakta karena dia memang punya kelebihan di bidang itu. Kelemahan terbesarnya adalah dalam mata pelajaran yang berhubungan dengan memorizing alias mengingat. Memang manusia diciptakan dengan kelebihan dan kekurangan masing masing supaya bisa saling melengkapi. Coba kalo semua orang hanya tertarik pada yang namanya ilmu pasti, mungkin gak bakalan ada profesi yang berhubungan dengan ilmu ilmu sosial, gak bakalan ada psikolog, seniman, artist dan lain lain. Kembali lagi ke masalah Andre, mengetahui rencananya yang ingin melanjutka study ke luar negeri atau lebih tepatnya ke German bikin aku bangga, seneng tapi yang paling banyak terasa dihati adalah rasa sedih. Sedih kalau dia bener bener jadi meninggalkan Indonesia untuk menetap di German untuk sementara waktu karena harus melanjutkan study. Gak bisa bayangin rasanya bagaimana hari hariku nanti tanpa bertemu atau tau kabat tentangnya. Sementara sebentar lagi aku ujian dan mau tidak mau kami akan melanjutkan kehidupan kami masing masing tanpa penah tau kemana takdir akan membawa kami. Aku juga tidak tahu apakah suatu saat masih akan bisa bertemu Andre lagi ataukah tidak. Hal hal tentang Andre membuatku H2C alias harap harap cemas.
          Hari hari menjelang ujian nasional (EBTANAS kalo jaman aku sekolah dulu), kami para siswa SMP Cerdas Trampil Magelang mulai disibukkan dengan beragam kegiatan menjelang ujian. Mulai sibuk dengan les les jam ke 0 (jam tambahan pagi sebelum jam pelajaran regular dimulai) dan jam ke 9 (dilakukan setelah jam kegiatan belajar mengajar mata pelajaran regular selesai). Kalau di jam ke 0 kami dikelompokkan berdasarkan kelas masing masing, namun saat jam ke 9 kami diacak berdasarkan grade kemampuan bidang akademis, grade yang tertinggi ditempatkan di kelas 3C, yang agak lumayan masuk ke 3D, yang rata rata masuk kelas 3E dan yang agak kurang masuk 3A,  sampai 3B untuk siswa dengan grade terbawah. Sekolah membuat kebijakan ini supaya kelas dengan grade tertinggi bisa memaksimalkan potensinya untuk meraih nilai setinggi tingginya sedangkan untuk kelas terbawah bisa lebih terangkat prestasinya. Tapi menurut pengamatanku, bagi teman teman yang menempati grade terbawah pasti ada rasa minder karena merasa menjadi siswa “sisa” dari penyaringan grade sebelumnya. Aku tau maksud dengan sekolah tu supaya kalu guru yang masuk ke kelas jam ke 9 sudah menyesuaikan materi yang diberikan dengan tingkat kemampuan siswanya. Yah, namanya juga kebijakan. Pastilah ada sisi positif dan negatifnya.
          Kebetulan aku menempati kelas 3D, itu artinya kemampuanku bukanlah kemampuan yang diatas rata rata tapi juga gak jelek jelek amat alias lumayan hehehehe…. Dan yang lebih membuatku bersemangat karena aku satu kelas lagi dengan Andre. Ah…masa masa kelas 3 SMPku seolah olah hanya diisi oleh Andre dan belajar, belajar, belajar, untuk mempersiapkan ujian. Saat jam tambahan aku duduk sebangku dengan Nana. Nana adalah anak perempuan yang punya PD diatas rata rata (menurutku sih :p ). Dia anak smart, gaul, percaya diri dan supel. Oiya agak cenderung cerewet juga kalau menurutku. Kecepatan bicaranya juga diatas rata rata, so..kalo yang belum mengenalnya bakalan agak pusing mengikuti pembicaraannya. Merepet kaya bajaj yang susah di rem. Bersamanya aku mendapatkan suasana baru di kelas jam ke 9 ini. Banyak diskusi juga dan banyak curhatan juga. Nana is one of my best friend in junior school. Pengalaman yang tidakbisa aku lupakan saat dengannya adalah saat class meeting sekolah kita kita malah pada bolos rame rame sampai ke Soropadan, kerumah Rina hanya untuk nonton VCD bareng. Nana yang terkenal modis walaupun berjilbab selalu meng up grade gayanya dengan mode terbaru dan senang berburu accessories.
          Malah jadi keasyikan ngobrolin teman, kembali ke masalah jam tambahan dan juga Andre.. Menghadapi masa masa ujian membuatku cukup stress, memikirkan akan berpisah dengan Andre juga membuatku galau (istilah ABG jaman sekarang) aku harus foc
kus ujian dan untuk sementara mengabaikan perasaanku kepadanya. Aku tidak yakin apakah Andre menyukaiku juga, apakah Andre tau kalau aku suka padanya atau tidak aja aku gak pernah tahu. Aku memang menutup rapat rapat perasaanku dari orang lain. Bukan tanpa sebab sih kenapa aku menutupinya.  Itu karena teman sekelasku yang bernama Lyna juga naksir berat pada Andre. Bahkan dia sudah suka pada Andre sejak kelas satu (karena dulu mereka sekelas saat kelas satu) dan saat ini Lyna kembali menunjukkan perhatian perhatiannya pada Andre. Melihat hal itu jujur saja aku merasa cemburu. Ada rasa tidak rela orang yang aku kagumi diuber uber dan di PDKTin sama cewek lain. Padahal cewek itu teman sekelasku juga yang tiap hari kita ketemu, ngobrol bareng, main bareng. Aku tipe cewek yang lebih mengutamakan persahabatan daripada cowok. Gak maulah aku jadi musuhan sama teman hanya gara gara makhluk yang bernama cowok. So, aku lebih memilih mengubur dalam dalam dan menutup rapat rapat perasaanku kepada Andre demi menghormati perasaan teman baikku dikelas. Untuk bersaing sehatpun aku gak punya nyali. Ah, Riri memang cemen (sisi hatiku tidak terima). Tapi melihat Lyna yang terang terangan PDKTin Andre tapi Andre menanggapinya dengan ekspresi yang dingin aku jadi sedikit banyak tau kalau dia bukanlah tipe cowok yang suka di PDKTin sama cewek. Dia kan anaknya berpembawaan tenang dan kalem, bahkan menurut teman teman dia masuk kategori cupu, walaupun menurutku dia gak cupu cupu amat. Aku tipe tipe orang yang suka mengamati hal hal yang ada disekitarku. Menurutku, perlakuan dia terhadapku masih jauh lebih baik daripada kepada Lyna. Kalo sedang berusaha menghindari Lyna sepertinya dia menggunakan aku sebagai tamengnya. Sering minjam buku padaku, sering pinjam alat tulis, catatan dan yang lain lain padahal Lyna dah nawarin buat meminjami bukunya. Disatu sisi aku dibikin kegeeran dengan perlakuan Andre yang menghindari Lyna dengan mendekatiku, tapi disisi lain aku berharap bahwa tindakan yang dia lakukan itu benar benar tulus dari hatinya. Ah aku gak akan berkhayal yang terlalu tinggi, takut jatuh dan terluka. Birlah aku merasakan indahnya cinta ini dalam hati saja ( cieeeeee.... kaya lagunya WARNA). Cukup aku dan my diary book saja yang tau perasaanku. Karena bagiku lebih nyaman curhat di buku tentang segala perasaanku daripada curhat sama temen. Mungkin aku punya ketakutan ketakutan tersendiri yang takkumengerti.
          Pernah suatu kali temanku yang bernama Danis yang juga teman yang duduknya dibelakang tempat dudukku bertanya kepadaku
“ Ri, kamu suka sama Andre kan ?”
DEG!!! Rasanya ada palu godam yang besar yang sedang menghantam dadaku, untuk sesaat aku kaget kaget, kok Danis bisa tahu isi hatiku???? apakah gerak gerikku sudah begitu nyata tertangkap mata kalau aku suka pada temanku Andre,  dan sejurus kemudian aku mulai berfikir, Apa sebenarnya maksud dari pertanyaan si Danis ini ya??? Dalam hati aku juga berfikir Aku mesti jawab apa pada Danis?? Apakah Danis adalah suruhan Andre untuk menanyakan apa isi hatiku yang sebenarnya sebelum Andre mengutarakan isi hatinya, karena Danis juga sahabat dekat Andre makanya aku berfikir begitu. Tapi bisa juga Danis bertanya seperti itu karena dia suka padaku tapi dia ingin memastikan apakah aku menyukai orang lain. Hhhhhhhh,….pikiran pikiran yang tak menentu ini sudah membuatku bingung sendiri. Kenapa aku selalu begini ya…
“Woi, Ri..jawab dong!! Ditanyain malah bengong.” Suara Danis membuyarkan lamunanku, nada suaranya terdengar penasaran dan tidak sabar ingin mendengar jawaban yang keluar dari mulutku.
“Eh, emmm…kamu bilang apa tadi” jawabku masih setengah belum konek karena masih kepikiran mesti jawab apa nantinya.
“Yeeee, nia anak ditanyain malah gak merhatiin, aku tadi Tanya Kamu sukaa sama Andre kan?”
“Enggak, kata siapa???” jawabku berbohong sambil menyembunyikan rasa malu ku dan berharap Danis tidak melihatnya.
“Masa sih?” Danis tidak percaya dengan jawabanku, karena menurutnya akhir akhir ini aku agak beda dari biasanya. Kata dia aku selalu berpenampilan rapi kalo kesekolah. Selalu tersenyum kalo lagi ngobrol sama Andre, dan suka ngelamun sendiri sambil nulis nulis dikertas dengaan tulisan “I love someone” yang tanpa sengaja kertas itu ditemukan Danis.
“Beneran,  enggak...aku gak ada apa apa sama Andre, yuk ah aku mau pulang dulu, dah ditunggu sama Lala dan Lucy tu diluar” jawabanku berbohong karena aku gak ingin orang lain tau perasaanku yang sesunguhnya walaupun aku tau alasan alasan Danis mengatakan hal itu adalah benar, memang benar kalau akhir akhir ini aku memang berpenampilan lebih raapi, lebih gaya dari biasanya, itu karena aku ingin tampil menarik di depan Andre. Dan benar juga yang Danis katakana kalo aku selalu ceria dan berseri seri setiap kali ngobrol dengan Andre yang duduk di depanku. Dan tidak salah pula kalau akhir akhir ini aku sering nggak konsen pelajaran karena sibuk melamun sambil menuliskan kata kata “I love someone”. Gimana gak ngelamun sambil nulis lha wong kalau boleh jujur, sebenarnya aku sudah tidak kuat lagi menyembunyikan perasaan ini sendirian, makanya aku menulis di kertas sambil melamun tu supaya beban perasaan yang aku tanggung sendiri ini agak legaan dikit, hehehehehe…..
“Aku pulang duluan ya Danis, bye bye..” aku berkata sambil meninggalkan Danis yang masih terbengong bengong karena penasaran. Jawabanku gak memuaskan hatinya.
“Gimana sih Ri, lagi diajak ngomong malah pergi” Kudengar nada kecewa dari suaranya.
Yahhhh, gimana lagi…itu satu satunya cara untuk menyembunyikan perasaanku yang sebenarnya. Coba kalu Andre sendiri yang menanyakanya  pasti aku bakalan menjawabnya dengan jujur. Sayangnya bukan Andre yang bertanya, tapi Danis…makanya aku lebih memilih untuk tidak berkata jujur.  Ah sudahlah, apapun maksud dari pertanyaan Danis, gak usah diambil pusing. Yang penting aku harus tetap fokus mempersiapkan ujian dan dapat nilai yang memuaskan nantinya. Amin…
Sepanjang perjalanan pulang di dalam angkot aku masih tak henti hentinya penasaran terhadap maksud pertanyaan Danis padaku tadi, namun teman temanku yang ngajakin ngobrol hal hal yang seru seru bikin aku tidak merasa kesepian dalam keramaian. Andreeeee….gara gara kamu ini aku jadi seperti ini. Berharap kamu tau...
“ Assalamualaikum… Ma…Mama.. mama dimana?
“Waalaikum salam.. Disini Ri, mama lagi di belakang, lagi ngrapiin taman belakang, ada apa nak nyari nyari mama kok kayaknya ada yang mau dibicarakan”
“Ma, bentar lagi Yoga Yogi kan ulatah tuh, kita mau bikin acara apa nih buat mereka. Jangan acara kaya kemarin ya ma. Kemarin kan Cuma mancing bersama dan makan bersama. Kalo sekarang kita bikin acara yang agak beda”
“Kalau menurutmu acara apa yang cocok buat ulang tahun adik kamu yang sudah semakin besar dan semakin dewasa?”
“Kalau aku sih pengennya ngerayain dipanti asuhan aja, atau kita mengundang anak anak panti buat syukuran ulang tahunnya si Kembar sekalian mendoakan Yoga Yogi dan juga aku yang bentar lagi mo ujian supaya kita kita diberikan kemudahan dalam menghadapi ujian kelak. Kan doanya anak yatim itu doa yang mustajab, yang gak akan ditolak sama Allah”
“Wah, bagus juga Ri ide kamu. Anak mama semakin dewasa aja sekarang” mmmmuacccchhh…ucap mama sambil mencium keningku dan mengacak acak rambutku
“Anak siapa dulu dong, anak mama….ehehehehe…aku juga kan sering memperhatikan pelajaran di sekolah. Beberapa waktu yang lalu guru agama Islamku, pak Muhammad Abidin habis menerangkan pentingnya berbagi, makanya aku jadi punya ide itu ma”
“Nanti kalo papamu dah pulang kita diskusikan lagi deh sama sama sambil makan malam”
“Oke ma, siappppp!!!! Ngomong ngomong si kembar dimana ni, aku sekalian mo ngomongin rencanaku tadi ma, semoga aja mereka setuju”
“ Kalo Yoga lagi dikamar maen PS, kalo Yogi tadi lagi kerumah Anton katanya ngerjakan tugas kelompok”
“Oh gitu, aku mandi dulu aja deh sambil nunggu Yogi pulang”
          Kami hidup dalam keluarga kecil yang penuh cinta, karena orang tua kami mengajarkan bahwa keluarga adalah harta yang tak ternilai harganya. Jadi dalam keluarga seharusnya dipupuk komunikasi yang baik, kasih sayang dan saling pengertian agar jalinannya semakin kokoh. Orang tuaku juga selalu menamkan untuk mencintai saudara, karena kelak jika orang tua kami telah tiada kami harus saling menjaga satu sama lain. Tidak boleh bermusuhan dengan saudara kandung. Kalaupun ada kesalah pahaman dan keributan kecil harus segera diselesaikan agar tidak berlarut larut. Itulah diantaranya nilai nilai yang selalu ditanamkan orang tuaku kepada kami bertiga, that’s why I’m proud of them. Bangga mempunyai orang tua seperti mereka.
          Setelah musyawarah keluarga yang dilakukan setelah makan malam akhirnya diputuskan bahwa acara ultah si Kembar diadakan dirumah dengan mengundang anak anak panti asuhan yang berada dekat rumah.
          Pada hari H ulang tahun si kembar, mama sudah menyiapkan aneka masakan istimewa hasil racikan tangan  mama yang super chef, juga tak lupa membuat aneka camilan yang menggoda mata dan lidah , bikin nasi tumpeng lengkap dengan ubo rampe dan ayam panggang utuhnya, kalau orang jawa menyebutnya “ingkung”. Aku ikut membantu menyiapkan meja makan sementara ayah dan si kembar mempersiapkan tempat yang akan dipakai pengajian. Sehabis sholat ashar anak anak panti mulai berdatangan, mereka nampak senang dan antusias dengan acara syukuran ulang tahun ini, itu semua nampak dari wajah wajah mungil mereka yang tak henti hentinya menyunggingkan senyum. Mereka datang dengan didampingi pengurus panti yang bernama mas Irul dan mas Aziz. Beberapa saat setelah anak anak panti asuhan duduk Ustad Anwar yang diundang papa untuk mengisi dan memimpin acarapun hadir. Acara tasyakuran kecil kecilan kami pun dimulai, acara ulang tahun si Kembar berlangsung khidmad namun penuh kebahagiaan dan kegembiraan.  Saat acara makan bersama tiba anak anak panti dan kami semua membaur menjadi satu, mereka yang rata rata masih bersekolah SD antara kelas satu sampai dengan kelas 6 sambil makan sambil bercerita tentang pengalaman pengalaman mereka. Kami juga merasa senang karena bisa berbagi kebahagiaan ini kepada orang yang lebih membutuhkan. Kami juga seolah olah mempunyai adik adik dan teman teman baru yang menyenangkan. Sepulang dari acara tasyakuran ini kami sekeluarga memberikan kenang kenangan seperangkat alat tulis dan buku. Kami mengumpulkan uang tabungan kami masing masing untuk mereka. Ini ide kami bertiga. Ternyata adik adikku adalah adik adik yang luar biasa, dia merelakan uang tabungan sisa jajan mereka selama ini untuk diberikan kepada orang lain, padahal tadinya akan mereka gunakan untuk membeli roller skate baru. Kalian memang adik adik kesayanganku. I love you brothers.
          Beberapa hari menjelang ujian SD dan SMP kami bertiga benar benar ekstra keras dalam belajar. Namun kami tidak hanya belajar tapi juga memasrahkan apapun yang terjadi kepada Allah. Setiap jam tiga pagi orang tua kami membangunkan kami untuk sholat malam, berdoa, kemudian belajar hingga subuh tiba. Aku merasakan bahwa belajar diwaktu pagi itu memang membuat materi materi yang dipelajari lebih mudah masuk ke otak. Itu bisa jadi karena waktu pagi adalah waktu yang masih sangat tenang, tanpa ada kegaduhan yang membuat ilmu lebih mudah terserap. Tapi bisa jadi karena kemudahan itu diperoleh karena kami habis berdoa kepada Allah untuk memohon kemudahan dalam menghadapi ujian nanti. Aku benar benar berharap saat ujian nanti kami bisa melaluinya dengan penuh keberhasilan, aku tidak ingin mengecewakan orang tuaku dan tidak ingin membuat pengorbanan mereka sia sia. Kembali ke sekolah, les ini dan itu, belajar ini dan itu demi mencapai target target yang telah kita susun. Konsentrasiku benar benar sedang tercurah untuk ujian. Aku jadi sedikit melupakan perasaan pada sosok Andre, Revangga Andre Saswita si cowok jangkung hitam manis yang agak pendiam.
          Ujian hari H aku masuk ke ruanganku, dan tahukah kalian siapa yang duduk di depanku. Ya…siapa lagi kalu bukan Andre karena memang nomor absen kami berurutan sehingga nomor ujian kamipun berurutan. Semua ini membuatku berfikir bahwa seolah olah hidupku tak bisa jauh jauh dari hal yang menyangkut Andre. Di sekolah kami sekelas, ujian praktek seni music kami berpasangan, praktikum biologi berada di kelompok yang sama dan sekarang kami ujianpun berada di ruang yang sama dan dalam satu deret. Hehehehehe…memikirkan kebetulan kebetulan itu bikin aku geli sendiri. Jangan jangan memang jodoh ya???? Ihhhhh..apaan sih aku ni, ngayalnya ketinggian banget :P .. Ujian berada dekat dengan orang yang diam diam aku kagumi membuatku bersemangat, karena dia adalah salah satu penyemangat hidupku yang sudah bikin aku betah berlama lama berada di sekolah. Saat ujian selesai beban yang rasanya menggelayuti pundakku serasa lepas. Tapi hari hari pasca ujian membuatku dag dig dug, takut kalau kalau kalau gak lulus sesuai dengan harapan. Tapi aku sudah berdoa dan berusaha semampu yang aku bisa . Masalah hasil akhir itu sudah diluar wewenag kami, semua sudah menjadi wewenang Sang Maha Pemilik Hidup.
          Dan hari yang kunanti nantikan dan juga dinantikan seluruh diswa kelas 3 SMP Cerdas Trampil Magelangpun tiba, hari pengumuman kelulusan. Orang tua kami diundang kesekolah untuk menerima hasil ujian anak anak mereka. Mamaku yang hadir kesekolah karena papa sedang ada tugas diluar jawa sehingga tidak bisa menyaksikan momen membahagiakan ini karena aku dinyatakan lulus dengan nilai yang cukup memuaskan bagiku yang notabene bukan siswa yang sangat menonjol disekolah, aku cukup bahagia dengan hasil kerja kerasku.
          Kelulusan adalah hal yang aku nanti nantikan sekaligus hal yang sangat berat bagiku. Karena saat kelulusan itu artinya aku akan berpisah dengan teman teman terbaik yang telah mengisi hidupku selama rentang waktu tiga tahun ini, teman teman yang menyenangkan yang sangat indah untuk dikenang dan tak mungkin aku lupakan sampai kapanpun. Mengingat perpisahan hatiku sedih karena sebentar lagi aku akn berpisah dengan Andre yang konon kabarnya akan melanjutkan studynya keluar negeri atau lebih tepatnya di German. Dia pernah mengutarakan tentang rencana studynya ke German ikut program beasiswa.  Tak bisa kubayangkan kalau itu benar benar terjadi. Ndre… I’ll be missing you so bad. Kelulusan nanti artinya aku juga akan kehilangan sosok sosok guru luar biasa yang tidaak mungkin dapat aku lupakan. Guru guru yang selama tiga tahun ini sudah mendidik dan mengajar kami banyak hal, menyayangi kami seperti layaknya anak anak mereka sendiri.
          Aku akan coba mengingat kembali kenangan kenangan tentang guru guru di SMP Cerdas Trampil Magelang mulai dari awal masuk sekolah hingga saat kelulusanku, memang tidak semuanya bisa kuingat dengan baik karena ada beberapa guru yang tidak mengajarku selama rentang waktu tiga tahun.
          Dulu, waktu pertama kali aku masuk sekolah di SMP baru ini aku termasuk siswa yang masih pemalu dan belum punya teman karena dari sekolahku hanya akulah yang diterima disekolah ini, sedangkan teman temaan yang lain banyak yang teman teman SDnya masuk kesekolah ini sehingga mereka laangsung bisa beradaptasi dengan lingkungan. Saat kelas satu aku masuk di kelas satu B, kelasnya juga kelas paling ujung dekat dengan perpustakaan dan koperasi sekolah, view belakang kelasku adalah ruang OSIS dan Pramuka.
 Teman temanku dikelas 1B juga banyak yang menyenagkan, yang aku ingat ada Albert Simatupang, satu satunya temanku di sekolah yang keturunan batak. Orangnya baik, walau menurutku agak sedikit galak untuk ukuran aku yang jawa tulen.Cheryl, Nadin Iwan, Benny, Sammy, Johan, Adi, Guntur, Lia, Indah, Karina, Lilia, Rini,dan masih banyak lagi. Sebenarnya sebagian besar nama mereka masih sangat kuingat beserta segala kenangan tentang mereka. Wali kelas kami saat itu adalah bapak Haryanto guru seni music yang penyabar dan baik hati. Yang sangat kuingat dari sosok bapak Haryanto adalah karena beliau pernah mengantarkan aku pulang setelah aku pingsan saat penutupan penataran P4 (kalau sekarang dikenal dengan yang namanya MOS) Aku bisa pingsan saat penutupan penataran P4 itu karena kepala sekolah kami yaitu bapak Kris Harsono memberkan pidato penutupan yang teramat sangat panjang padahal saat itu cuaca sangat panas. Aku yang punya penyakit anemiapun tidak kuat berdiri lama dan akhirnya tumbang taksadarkan diri. Setelah siuman, teman teman yang searah jalan dengan rumahku ternyata sudah pada pulang, lagipula aku masih terlalu lemah untuk pulang naik angkot. Untuk minta jemput papa juga saat itu sangat tidak memungkinkan, makanya pak Haryanto yang rumahnya searah dengan jalur pulang kerumahku mengantarkan aku pulang. Disekolah
Guru kelas 1 ku yang kuingat berikutnya adalah guru Elektronika yang bernama pak Hadi. Kenapa pak Hadi sangat membekas dalam ingatanku, itu karena buku Ekonomiku pernah disita beliau. Ceritanya begini… Dulu waktu kelas satu kami praktek elektronika di ruang Elektro yang ada di komplek Gedung Siswa. Saat pergantian jam menuju jam elektro teman sekelasku mengingatkan kalau nanti setelah jam pelajaran Elektronika ada ulangan Ekonomi yang diampu oleh Ibu Yati. Aku yang saat itu lupa kalau hari itu ada ulangan Ekonomi kontan saja langsung panik karena lupa belum belajar. Karena waktunya mepet alias emergency maka yang terpikirkan dibenakku saat itu adalah nyambi belajar ekonomi pada jam pelajaran elektronika. Saat itu pak Hadi sedang menerangkan komponen kompon elektronika. Ada dioda, transistor, dan kawan kawannya karena saat itu kami akan praktek membuat lampu flip flop, aku benar benar mengingat kejadian itu. Saat pak Hadi menerangkan komponen komponen elektronika aku juga sedang asyik membaca buku ekonomi. Sedang menghafakan materi produksi, konsumsi dan distribusi, dengan segala istilah istilah ekonomi yang sedang menari nari diotakku aku sampai tidak sadar kalau gerak gerikku yang asyik sendiri ternyata diperhatikan juga oleh beliau sehingga tiba tiba pak Hadi berseru
“Riri, apa yang sedang kamu baca itu!, sini bawa kemari” kata pak Hadi dengan nada agak tinggi. Kontan saja semua mata teman teman tertuju padaku. Wajahku memerah padam antara malu dan takut. Aku maju kedepan kelas sesuai perintah pak Hadi.
“Ini pak” kataku sambil menyerahkan buku ekonomiku
“Ini ni, teman kamu Riri tidak pantas dicontoh. Pak guru sedang menerangkan pelajaran malah asyik baca pelajaran ekonomi, bukumu bapak sita. Besok diambil di ruang guru”
“Ya pak, saya minta maaf”aku berkata dengan penuh penyesalan.
“Sudah sana kembali ketempat duduk, kita akan melanjutkan pelajaran. Perhatikan baik baik untuk semua. Jangan sampai kejadian seperti ini terualang lagi, bapak tidak suka kalau dalam pelajaran saya ada siswa yang tidak memperhatikan apalagi malah mengerjakan tugas atau belajar pelajaran lain. Mengerti anak anak!”
“Mengerti paaaaaaakkkkkk” Jawab teman temanku dengan kompak
Aku yang mejadi biang keladi dari semua ini hanya tertunduk malu.
Itulah sedikit kenanganku tentang sosok pak Hadi yang tidak bisa aku lupakan. Selain itu beliau juga orang tua dari teman sekelasku yang bernama Yudhi
          Mengingat satu persatu kenangan tentang guru guruku sejak kelas satu disekohaku menerbangkan ingatanku pada sosok guru matematika yang kharismatik dan unik. Sosok guru yang bernama pak Ali tentu tidak asing bagi teman teman seangkatanku. Kalau mengingat pak Ali yang terbayang di benakku adalah sosok berperawakan sedang dan berkulit putih, usia diatas 50 tahun dengan jenggot agak panjangnya yang sudah banyak ditumbuhi uban. Yang khas dari sosok beliau adalah saat menyampaikan pelajaran dengan diselingi cerita humor sehingga pelajaran matematika yang sering dianggap momok karena menakutkan dan sulit jadi sirna. Diajar oleh beliau, pelajaran matematika jadi terasa mudah. Beliau juga sering mengucapkan kata kata ini “Santai dipinggir pantai sambil makan satay” yang belakangan menjadi trade mark beliau dikalangan teman temanku. Beliau juga pernah bercerita bahwa sejak beberapa tahun lalu tepatnya sejak operasi organ pencernaan beliau yang bermasalah, beliau sudah tidak lagi mengkonsumsi nasi. Sebagai ganti karbohidrat beliau lebih memilih kentang dan ubi sebagai sumber energy. Melihat sosok beliau kala itu mengingatkan aku pada eyang kakungku yang juga berjenggot, namun beliau sudah meninggal.
          Guru yang lekat dalam ingatanku selanjutnya adalah bapak Krismawan yang mengajar pelajaran geografi disekolahku. Yang menarik dari sosok pak Kriwmawan adalah gaya mengajarnya yang unik. Karena Geografi itu banyak hafalannya dan banyak istilah istilahya maka pak Krismawan detiap pertemuan selalu mengadakan test mencongak terhadap materi yang telah diajarkan sebelumnya. Cara mereview materi dengan memberi pertanyaan lisan kepada siswa siswa secara berurutan. Bagi siswa yang tidak bisa menjawab maka disuruh berdiri di tempat duduknya sambil menjewer telinga masing masing sampai ada yang bisa menjawab pertanyaan tersebut dengan benar. Kalau dilempar pada teman lain tetep aja gak ada yang bisa menjawab dengan benar maka bisa dipastikan banyak yang akan berdiri sambil menjewer telinga. Cara tersebut aku pandang efektif untuk meningkatkan semangat teman teman untuk belajar geografi. Motivasi awalnya sih biar gak malu karena berdiri sambil menjewer telinga. Hehehehe…ada ada saja ya cara guruku untuk memacu siswanya belajar. Yang aku sayangkan dari pak Krismawan adalah karena beliau hanya mengajar kami dalam waktu singkat. Hanya kurang lebih 6 bulan. Suatu pagi yang mendung di bulan Desember kami para siswa mendengar kabar duka bahwa Pak Krismawan telah berpulang keharibaan Allah dikarenakan sakit mendadak. Kami siswa siswa satu sekolah merasa kehilangan sosoknya, sosok tinggi berbadan kurus dengan rambut ikalnya masih lekat dalam ingatanku hingga saat ini. Saat itu kami semua beramai ramai ta’ziah kerumah beliau. Saat menuliskan cerita tentang Pak Krismawan, kutitipkan segenap doa untukmu semoga engkau mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya.Amin..
          Bu Regina adalah guru favoritku disekolah. Bu Regina adalah istri dari almarhum bapak Krismawan yang aku ceritakan sebelumnya. Bu Regina adalah guru Bahasa Jawa yang kharismatik, lemah lembut. Cantik adalah kesan pertama saat aku melihat guru yang satu ini. Setiap masuk kelas selalu menyapa kami dengan ramah “Sugeng enjang putra putra” sehingga oleh teman temanku bu Regina dijuluki Bu sugeng enjang, hihihi….teman temanku adalah pakarnya ngasih julukan pada guru. Mungkin itu juga yang dilakukan kebanyakan murid di sekolah lain.
          Ibu Anita adalah guru Biologiku sewaktu di kelas 1. Beliau adalah sosok yang keibuan dengan perawakan yang agak gemuk, berkacamata besar dan dengan rambut yang diikat sanggul. Benar benar cerminan sosok guru yang sabar. Menerangkan pelajaran biologi dengan runtut sekali dan sistematis. Aku sampai sekarang masih ingat rasanya diajar bu Anita atau yang lebih akrab dipanggil bu Nita. Sampai sekarang nyantel banget diotakku klasifikasi binatang vertebrata dan avertebrata gara gara diterangkan oleh beliau.
          Pak Juwari adalah guru Bahasa Indonesiaku kala itu. Yang unik dari pak Juwari selain sosoknya yang berkulit gelap adalah namanya yang penuh makna. Ju Wa Ri adalah singkatan dari JUM’AT WAGE bulan JANUARI. Itu adalah hari dimana pak Juwari lahir. Oleh sebab itu oleh orang tua beliau, guru bahasa Indonesiaku yang unik ini disematkan nama JuWaRi sebagai memorabilia atau pengingat bahwa pada hari JUM’AT WAGE (versi penanggalan jawa) di bulan Januari telah lahir seoang sosok bayi istimewa bagi keluarga orang tua pak Juwari. Yang kuingat lagi tentang beliau adalah saat kelas satu aku pernah ditunjuk maju kedepan kelas untuk menceritakan pengalaman yang lucu dan memalukan yang pernah dialami. Aku menceritakan pengalamanku kabur dari ajang lomba MTQ tingkat Kabupaten saat aku masih SD karena terlambat ngambil undian.
          Guru terfenomenal versi aku adalah pak Budiman, guru yang mengajar aku mata pelajaran fisika dari kelas satu sampai kelas tiga itu sungguh sangat meninggalkan kesan yang begitu mendalam. Dalam kenanganku sosok pak Budiman adalah sosok guru yang galak, disiplin, tapi juga baik hati. Istilah yang lebih tepat bagi beliau mungkin bukan galak sih tapi lebih ke tegas. Tapi aku lebih suka memaknainya galak ketimbang tegas (maksa banget). Walaupun aku tidak pandai dalam mata pelajaran yang sifatnya hitung menghitung namun aku berusaha keras memahami pelajaran fisika. Fisika diajar pak Budiman itu menyenangkan sekaligus menegangkan. Menyenangkan karena saat menyampaikan pelajaran fisika kadang diselingi humor, namun kalo lagi marah wow banget deh pokoknya. Gak ada yang berani senyum kalo pak Budiman sudah pasang wajah sangar dengan kumis tebalnya. Tau gak, dulu aku pernah sakit demam berdarah saat kelas dua SMP hingga harus opname di rumah sakit selama lebih dari satu minggu. Saat berada di rumah sakit yang selalu terpikirkan olehku adalah saat sehat nanti aku harus mengejar banyak ketinggalan pelajaran gara gara harus opname. Dan pelajaran yang paling aku takutkan jika ketinggalan materi adalah fisika yang diajarkan oleh pak Budiman. Suatu hari sepulang sekolah teman teman sekelasku menjengukku di rumah sakit. Aku senang bisa bertemu dengan teman teman yang selama beberapa hari ini wajahnya tidak bisa kutemui. Hari itu teman temanku mendoakan aku supaya lekas sembuh agar bisa berkumpul lagi dengan mereka dan bisa belajar bersama lagi mengingat saat itu kami sudah menjelang ujian kenaikan kelas tiga. Aku menanyakan kabar teman teman yang tidak sempat ikut datang dan juga menanyakan kabar pelajaran disekolah. Nah, saat itu teman temanku bercerita tentang ulangan fisika yang diadakan tadi siang disekolah. Mereka bercerita betapa susahnya soal yang diberikan oleh pak Budiman, dan betapa mereka pesimis bisa mendapatkan nilai yang baik karena materinya sulit. Sepulang teman temanku menjengukku aku langsung meminta papa dan mama untuk membawakan aku buku buku paket pelajaran dan buku catatan sekolahku. Yang ada dibenakku saat itu adalah daripada di rumah sakit cuma tiduran doang karena gak ada kegiatan selain makan dan tidur, maka akan aku gunakan waktu waktu senggangku dirumah sakit dengan membaca baca buku pelajaran supaya tidak terlalu tertinggal dalam pelajaran dengan teman teman dikelasku. Dirumah sakit aku mulai membaca baca buku buku pelajaran saat ditinggal mama atau papa pulang kerumah. Dirumah sakit yang harusnya untuk menenangkan diri baik badan maupun pikiran di masa penyembuhan tapi aku malah menyibukkan diri dengan belajar. Alhasil badanku demam tinggi hingga mencapai suhu 40derajat Celsius. Mamaku panic karena kemarin kemarin sebelum teman temanku datang dan sebelum aku mulai membaca baca buku pelajaran sekolah demamku sudah reda, tinggal recovery saja. Namun semenjak teman temanku datang aku malah jadi demam. Oleh papa buku pelajaraan yang tadinya dibawa kerumah sakit langsung dibawa pulang lagi.
          Mereka berkata
“Ri, kamu itu masuk rumah sakit supaya lekas sembuh, untuk istirahat baik badan maupun pikiran”
“Tapi kan Riri takut ketinggalan pelajaran ma, bentar lagi kan ujian kenaikan kelas. Aku sudah banyak tertinggal dari teman teman karena aku sudah seminggu lebih kan ma gak masuk sekolah”
“Yang penting bagi mama adalah kamu sehat dulu aja, urusan ketinggalan pelajaran bisa kamu kejar kalau kamu sudah benar benar sembuh. Kalau kamu memaksakan diri seperti ini, belajar di rumah sakit saat kondisimu masih drop malah nanti gak sembuh sembuh”
“Tapi kan aku ketinggalan ulangan fisika ma. Sedangkan pak Budiman guru fisikaku agak galak ma, aku takut kalau harus ulangan susulan sendirian. Yang ulangan dikelas bareng bareng aja pada bilang susah, apalagi aku yang besok kalau sudah masuk sekolah harus ikut ulangan susulan fisika sendirian lagi”..OMG…gak akan kebayang rasa cemasku kala itu. Mama kemudian menenangkanku
“Ri, yang penting kamu sehat dulu. Kalau kamu cemas, kebanyakan pikiran, kebanyakan khawatir terhadap ketakutan ketakutanmu yang belum tentu terjadi, kamu malah jadi gak sembuh sembuh. Bagi mama kamu sehat dulu itu yang utama. Kalau sudah sehat kamu bakalan bisa belajar dengan konsentrasi untuk mengejar ketertinggalanmu. Kalaupun kamu tidak bisa mengejar ketertinggalan pelajaran sehingga nantinya kamu tidak naik kelas janganlah hal itu dijadikan beban. Karena kamu tidak naik itu bukan karena kamu bodoh, tapi karena Allah sedang mengujimu dengan ujian sakit agar kamu lebih sabar dan lebih bersyukur kalau sedang diberikan kesehatan” mama menasehatiku sambil membelai kepalaku.
Mendengar kata kata mama aku jadi berfikir lagi, memang benar yang mama bilang, kalopun aku harus tidak naik kelas karena banyak ketinggalan pelajaran dan ketiggalan ulangan harian aku tidak boleh terpuruk. Tidak naik kelas bukanlah akhir dari segalanya. Toh aku kalopun harus tidak naik juga bukan karena aku nakal, bukan karena aku bodoh tapi memang aku sakit dan harus opname beberapa hari dan recovery dirumah sampai benar benar bisa sekolah tanpa merasa lemes dan pusing.
Mengenang pak Budiman selalu mengingatkanku pada peristiwa Demam Berdarah. Jangan jangan aku sakitnya bukan demam berdarah ya, tapi Demam Fisika hehehehehehe…..ada ada aja ya…DEMAM FISIKA…
         Bu Widuri adalah guru yang mengajar pelajaran PPKn dari kelas 1 sampai aku kelas 3. Bu Widuri yang kuingat adalah sosok yang cantik, berperawakan agak kecil, dengan rambut pendek, hidung mancung dan berbibir tipis serta mata besar yang agak sayu. Cantik, menarik dan cara mengajarnya sistematis. Beliau selalu menuliskan terlebih dahulu daftar materi yang akan disampaikan dalam satu semester kemudian baru menerangkan materi tersebut per bab, setiap satu bab selesai maka akan diadakan ulangan. Aku senang dengan cara menganjar beliau yang sistematis karena memudahkan kami kami para siswa untuk belajar. Dan kalau setiap akhir bab ulangan itu juga mempermudah kami mengingat materi, sehingga beban belajar kami agak lebih ringan.
          Pak Yono, guru Bahasa Indonesiaku saat aku kelas 2 yang membuat aku berkesan dan tidak bisa aku lupakan adalah karena beliau meminta para siswanya untuk membuat buku bahasa Indonesia kami (buku catatan tulis kami) selain sebagai sarana mencatat materi pelajaran juga sebagai sarana menuangkan inspirasi karya siswa dalam bentuk gambar atau kreatifitas seni untuk menghias buku catatan bahasa Indonesia kami. Pak Yono membuat para siswa senang terhadap buku catatan mereka. Disaat disaat guru guru lain meminta siswanya untuk tidak menggambar gambari buku catatan mereka namun pak Yono malah menganjurkan kami melakukan itu. Bahkan kreatifitas kami dinilai. Unik menurutku, dan anti mainstream kalo istilah anak jaman sekarang. Cara itu juga efektif membuat para siswa menyukai pelajaran bahasa Indonesia versi pak Yono. Pelajaran bahasa Indonesia dengan beliau yang berkesan untukkuku juga saat diajari mencari unsur unsur yang ada dalam lagunya Ebiet G Ade yang berjudul HUJAN. Jujur seumur umur aku belum pernah mendengar lagu itu sebelumnya, jadi saat ini setiap kali aku mendengar lagu Ebiet yang judulnya HUJAN maka ingatanku akan langsung tertuju kepada guruku yang bernama pak Yono dengan segala keunikan beliau dan gaya mengajar beliau yang asik. Baru kutemui seorang guru unik macam beliau yang menganjurkan muridnya menggambar di buku catatan.
           Pak Anton Matematika….Tak ada teman seangkatanku yang tidak mengingat beliau. Teman temanku pasti juga mengingat dengan baik setiap kenangan tentang beliau. KOK BISA???? Ya iyalah soalnya aku dan teman teman seangkatanku paling banyak dosa terhadap beliau. Saat aku duduk di kelas 2 SMP pak Anton adalah seorang guru baru disekolah kami. Kalau menurut perkiraanku mungkin saat itu beliau belum menikah (sok tau bangeeet aku ni). Sebenarnya aku gak pernah tau dan gak pernah mau tau urusan apakah guru disekolahku sudah menikah ataupun belum, gak pernah mau KEPO urusan begituan. Karena guru baru ataukah karena faktor lain, beliau menjadi satu satunya guru yang paling sering dikerjain oleh anak anaak. Dari kelas 2a-2e yang beliau ajar, pasti anak anaknya gak pada bener. Gak benernya tuh karena anak anak gatel banget pengen ngerjain pak Anton. Murid murid gak pernah pada ngerjakan PR matematika kecuali anak anak rajin yang mengorbankan hasil jerih payah pikirannya di copy paste sama teman sekelas. Lebih parahnya lagi kalo PR matematika yang diberikan soalnya sama persis dari materi yang sama dengan angka yang sama untuk kelas 2a-2e maka anak anak yang jam pelajaran matematikanya setelah jam istirahat cenderung untuk pinjam meminjam buku milik teman kelas lain dan kriminalitas versi kami itu tidak diketahui oleh pak Anton. Pak Anton juga sering dikerjain dikelas oleh anak anak entah disembunyikan kapur tulisnya, entah penghapusnya, dan yang agak parah kelakuan teman teman adalah menaburkan bubuk kapur bekas penghapus. Bubuk kapur itu ditaburkan di kursi guru yang beralaskan anyaman rotan sehingga kalau pak Anton duduk di kursi maka celana beliau akan terkena cap bubuk kapur bermotif anyaman dan pada saat berdiri menerangkan di depan kelas anak anak satu kelas menahan tawa geli dalam hati atau sambil terkikik yang ditahan. Setiap mengingat kejadian itu, mengingat kejahilan teman temanku yang kurang ajar menjadikan pak Anton  menjadi Man of the Year kala itu. Dan beliau juga mendapatkan julukan tertentu yang hanya kami kami para siswa yang tahu, dan julukan itu sebenarnya sangat tidak etis untuk disematkan kepada seorang guru yang sudah memberikan kami ilmu. Maafkan kami ya pak Anton karena kami sudah keterlaluan.
            Guru berikutnya yang menjadikan kami kami semangat adalah ibu guru cantik yang bernama Ibu Haryati. Bu Yati begitu anak anak memanggil beliau adalah guru mata pelajaran ekonomi. Guru yang berperawakan kecil mungil, cantik, menarik, enerjik dengan rambut super panjang yang diikat ekor kuda yang digulung, karena rambut beliau panjangnya hampir selutut. Yang menarik tentang beliau bukan mata pelajarannya. Karena pelajaran ekonomi tentang produksi, konsumsi dan distribusi dengan segala macam tetek bengek urusan ekonomi sama sekali tidak menarik untuk disimak, yang menarik bagi teman temanku adalah menyaksikan penampilan guru kami yang selalu fresh dan berpenampilan yang bikin mata melek terutama untuk teman teman cowok dikelas. Ciri khas beliau adalah selalu mengnakan rok mini selutut dengan belahan rok yang lumayan, juga mengenakan baju PSH dengan potongan krah yang agak rendah. Saat pelajaran dikelas dan beliau mulai menerangkan, yang diperhatikan bukan keterangan yang diberikan oleh beliau melainkan gaya bicara dan segala gerak gerik beliau. Saat bu Yati duduk adalah saat saat yang sangat dnanti nantikan oleh teman temanku kala itu. Saat duduk otomatis rok mini beliau akan tertarik ke atas memperlihatkan bagian kaki diatas lutut yang bagi anak anak abg yang mulai beranjak dewasa cukup bikin gimanaaaaaaa gitu. Sedangkan saat beliau duduk sambil menulis di meja atau menyandarkan tangan di meja, otomatis krah baju PSH akan terlipat yang menyebabkan tali bra beliau dapat terlihat oleh para siswa dengan radius bangku tiga deret pertama yang dekat dengan meja guru. Jadi saat pelajaran ekonomi tiba siswa siswa laki laki dikelas rela bertukar tempat duduk di depan demi memperhatikan sesuatu yang “sedap dipandang”.. ah, sungguh masa masa itu kami semua sedang puber pubernya, sedang nakal nakalnya dan sedang usil usilnya.
           Pak Nugroho adalah guru baru selanjutnya setelah tadi ada pak Anton guru matematika kami. Pak Nugroho adalah guru olah ragaku di kelas 2D. Beliau adalah guru yang paling banyak digandrungi murid murid. Dari kelas 1 sampai kelas 3 banyak yang tergila gila karena wajah beliau yang tampan. Teman temanku ada yang sampai berani mengirim surat saking ngefansnya sama guru baru yang satu ini. Tapi kalau aku yang namanya jatuh cinta sama guru sampe kirim surat segala ya nggak bangeeeeeeettttt deh. Aku cuma suka merasa geli aja kalau temanku sedang pada kumat tergila gilanya sama guru olahragaku. Dan yang merasa ngefans sama guru olahragaku ternyata bukan cuma teman teman satu sekolahku saja, namun siswa siswa dari sekolah lain kalao sedang berolahraga di lapangan RINDAM juga suka pada godain guruku. Ternyata pesona pak Nugroho tersebar seantero Magelang. Pernah suatu ketika ada teman seangkatanku yang sakit beberapa hari tidak masuk sekolah. Teman teman sekelasnya dan wali kelasnya sudah menengok dirumahnya tapi temanku tetap tidak mau masuk sekolah sebelum ditengok oleh pak Nugroho. Olala…ada ada aja modusnya biar bisa deket dan cari perhatiannya pak guru ganteng. Salut buat temanku yang punya cara jitu buat mengalihkan perhatian dunia kepadamu hahahaha…. Beda orang beda cara cari perhatiannya.
           Berikutnya, guru yang berkesan buatku adalah Bu Bella, beliau guru matematikaku saat kelas 3 ini unik banget. Keunikan beliau yang kuingat adalah karena cara beliau dalam membuat para siswa belajar matematika adalah dengan cara membuat buku mimpi. Kok buku mimpi?????Apa sih buku mimpi itu????Pasti pada penasaran kan apa itu buku mimpi??? Awalnya aku mengira buku mimpi adalah buku yang menceritakan tentang mimpi mimpi kami saat tidur yang nantinya harus kami tulis di buku matematika kami. Ternyata bukan itu buku mimpi versi bu Bella. Ternyata buku mimpi yang dimaksud adalah setiap jumat kami diwajibkan membuat latihan soal dan jawaban soal matematika. Sehari latihan 5 soal, jadi dalam seminggu atau tiap jumat kita berlatih mengerjakan 25 soal. Soal yang ditulis di buku mimpi haruslah soal soal yang ada di bab berikutnya dari materi yang sudah diterangkan di sekolah. Jadi mau tidak mau, suka tidak suka anak anak jadi tertantang untuk paham dan tertantang untuk bisa karena kalau tidak paham dan tidak bisa maka akan mustahil bisa mengerjakan latihann soal dari bab baru yang belum diajarkan. Itulah yang disebut bu Bella sebagai buku mimpi matematika. Aku tau bahwa tujuannya adalah membiasakan para siswanya agar tiap hari berlatih matematika, karena pelajaran yang basicnya adalah skill menghitung dan penguasaan konsep ya cara menmpelajarinya dengan banyak berlatih soal soal agar terbiasa menghitung, agar familiar juga dengan konsep dasarnya…
Sebenarnya masih banyak sekali guru guru sekolahku yang masih ingin aku ceritakan, namun rasanya itu dulu, lain waktu aku akan banyak ceritakan hal hal yang lain yang tidak kalah serunya Guru guruku yang telah mengenalkanku pada haal hal baru, yang membimbing kami dengan sepenuh hati, semoga semua kebaikan dan ilmu bermanfaat yang telah engkau berikan menjadi tabungan amal kebaaikaan yang akan engakau tuai kelak. Amin…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar